Pernyataan FIFA Tegaskan Larangan Gas Air Mata, Jadi Pemicu Puluhan Orang Meninggal di Stadion Kanjuruhan?

- 2 Oktober 2022, 05:17 WIB
Kompetisi Liga 1 dihentikan sementara akibat kericuhan di Stadion Kanjuruhan antara Arema vs Persebaya
Kompetisi Liga 1 dihentikan sementara akibat kericuhan di Stadion Kanjuruhan antara Arema vs Persebaya /Twitter/

Sekjend Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Yunus Nusi dikabarkan akan terbang ke Malang untuk membentuk tim investigasi guna mengumpulkan data pasca kerusuhan tersebut.

"Kami masih menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan dan tentu laporan dari Kepolisian," kata Yunus seperti dikutip Haloyouth.com dari PSSI pada Minggu, 2 Oktober 2022.

"Namun, dari tayangan video di media sosial yang sudah tersebar di mana-mana terlihat ada kerusuhan setelah wasit meniup peluit panjang. Sekali lagi kami masih menunggu laporan apakah ada korban atau tidak,’’ lanjut Yunus.

Baca Juga: Ketua Umum PSSI: Arema FC Dilarang Jadi Tuan Rumah Selama Sisa Kompetisi BRI Liga 1 2022-2023

Yunus juga akan memberikan sanksi keras kepada panitia pertandingan jika kerusuhan tersebut terbukti di dalam lapangan.

"PSSI sangat mengecam kerusuhan ini. Namun, sekali lagi kami belum bisa menyimpulkan apa-apa."

"Tetapi, sanksi keras akan menimpa Arema jika semuanya terbukti. Tim investigasi PSSI akan segera bertolak ke Malang," ujar Yunus.

Baca Juga: Penyebab Kerusuhan Kanjuruhan Usai Pertandingan Arema FC vs Persebaya, Korban Mulai Bertambah

Sementara dikutip dari FIFA Stadium Safety and Security Regulations, bahwa penggunaan gas air mata dilarang.

Peraturan itu tertuang pada pasal 19 b) yang menyebutkan 'No firearms or "crowd control gas" shall be carried or used''.

Halaman:

Editor: Nahrul Muhilmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah