Tragedi Kanjuruhan yang Mengakibatkan 130 Nyawa Melayang, Dilirik Media Internasional

- 2 Oktober 2022, 11:14 WIB
Foto saat kerusuhan berlangsung di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur/PMJ news
Foto saat kerusuhan berlangsung di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur/PMJ news /

 

HALOYOUTH - Keributan yang terjadi selepas laga Derby Jawa Timur yang mempertemukan Arema FC dan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan Malang mendapat sorotan dari media internasional.

Adapun media internasional yang melirik tragedi Kanjuruhan Malang yang mengakibatkan 130 nyawa melayang setelah laga Arema FC Vs Persebaya selesai diantaranya media asal Inggris The Guardian.

The Guardian melaporkan bahwa ratusan orang tewas setelah pertandingan Arema FC Vs Persebaya dalam lanjutan BRI Liga 1 2022 pekan ke-11 yang berakhir dengan skor 1-2 untuk kemenangan Bajul Ijo.

Baca Juga: Kanjuruhan Berduka, Iring-iringan Jenazah Korban Tragedi Arema vs Persebaya Bikin Merinding

Media asal Inggris The Guardian juga mengutip pernyataan dari kantor kesehatan daerah Malang Wiyanto Wijoyo yang mengatakan bahwa 120 orang tewas.

Dalam keterangannya salah satu media besar dari Inggris ini manambahkan bahwa pihak yang berwenang masih mendata jumlah korban yang terluka untuk dibawa ke rumah sakit.

Lebih lanjut media internasional asal negeri Ratu Elizabeth menceritakan kronologis keributan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang.

"Perkelahian kabarnya dimulai saat ribuan suporter Arema berhamburan ke lapangan usai timnya kalah," tulis The Guardian sebagaimana dikutip haloyouth.com dari ANTARA pada 2 Oktober 2022.

Baca Juga: Terbaru Daftar Korban Meninggal Dunia Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 153 Orang, FIFA Tegaskan....

"Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan, namun beberapa pemain Arema yang masih berada di lapangan juga ikut diserang," lanjut The Guardian.

Selain The Guardian, media internasional yang menyoroti keributan di Kanjuruhan Malang ialah New York Times dari Amerika Serikat.

New York Times juga menerangkan tentang keributan yang terjadi setelah pertandingan Arema FC Vs Persebaya dalam lanjutan BRI Liga 1 musim 2022-2023.

Media asal Negeri Paman Sam juga menuliskan ratusan nyawa melayang setelah ribuan Aremania masuk ke dalam lapangan selepas pertandingan berakhir.

Baca Juga: Sosok Wasit Agus Fauzan jadi Sorotan Usai Pimpin Laga Arema FC Vs Persebaya yang Berakhir Ricuh

"Kekerasan dalam sepak bola telah lama menjadi masalah bagi Indonesia, sering kali persaingan mematikan antara tim-tim besar adalah hal biasa," tulis New York Times.

"Beberapa klub memiliki penggemar yang disebut dengan Komandan, yang memimpin pasukan pendukung untuk pertandingan di seluruh Indonesia," lanjut New York Times.

Di sisi lain, media internasional dari Amerika Serikat ini juga menggambarkan bagaimana kemanusiaan suporter Indonesia apabila mendukung tim kesayangannya.

"Suar sering dilemparkan ke lapangan dan polisi anti huru hara selalu hadir di banyak pertandingan," tutup tulus tersebut.

Baca Juga: Ketua Umum PSSI: Arema FC Dilarang Jadi Tuan Rumah Selama Sisa Kompetisi BRI Liga 1 2022-2023

Pada pertandingan yang berakhir dengan keributan tim tamu Persebaya Surabaya berhasil meraih kemenangan 3-2 berkat gol yang diciptakan oleh Silvio Rodrigues, Leo Lelis dan Sho Yamamoto.

Sedangkan dua gol tim tuan Arema FC dilesatkan oleh pemain asing yang bernama Abel Camara.

Dampak dari keributan yang terjadi di Kanjuruhan Malang ini, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan melalui PT Liga Indonesia Baru (LIB) memberhentikan Liga 1 Indonesia musim 2022-2023.

Operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru LIB menjelaskan akibat dari keributan yang terjadi di Kanjuruhan ratusan orang meninggal dunia.

Akan tetapi jumlah keseluruhan korban yang kehilangan nyawanya belum dapat dipastikan.***

Editor: Adi Riyadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah