Taktik Populer dalam Permainan Sepakbola, Salah Satunya yang Sering Digunakan Jurgen Klopp 

- 17 November 2023, 17:20 WIB
Taktik Populer dalam Permainan Sepakbola, Salah Satunya yang Sering Digunakan Jurgen Klopp 
Taktik Populer dalam Permainan Sepakbola, Salah Satunya yang Sering Digunakan Jurgen Klopp  /Pexels/Pixabay

HALOYOUTH - Dalam tim sepakbola diisi oleh 11 orang pemain yang turun ke lapangan dengan posisi dan tugasnya masing-masing. Para pemain akan beraksi mengikuti strategi atau taktik yang diterapkan oleh pelatihnya. Lantas apa saja taktik dalam permainan sepak bola yang bisa dipilih oleh pelatih?

Taktik dalam permainan sepak bola menjadi hal yang sangat penting bagi sebuah tim. Untuk bisa memenangkan laga, tidak hanya dibutuhkan kerjasama tim namun juga perlu strategi brilian. Seorang pelatih harus mampu memikirkan dan merancang taktik yang digunakan oleh timnya saat bertanding.

Dengan taktik yang baik, maka tim sepak bola dalam melakukan serangan dengan cemerlang dan memiliki pertahanan yang solid. Tanpa adanya taktik, kolaborasi antar pemain tidak akan berjalan lancar dan membuahkan hasil bagus. Taktik digunakan untuk mengecoh dan membobol pertahanan lawan.

Baca Juga: Tips dan Trik Jadi Pro Player Mobile Legends Bang Bang, Bisa Kaya Raya hanya dengan Main Game

Berikut ini beberapa macam tips taktik dalam permainan sepak bola yang perlu Anda tahu:

1. Total Football

Kembali ke era 1970-an, istilah Total Football terlalu populer di dunia sepakbola. Berkat taktik tersebut, timnas Belanda meraih hasil bagus di beberapa turnamen, baik Piala Eropa maupun Piala Dunia. Mereka bahkan mencapai final Piala Dunia dua kali, pada 1974 dan 1978.

Namun, asal muasal total football benar-benar sudah ada pada tahun 1930. Sekitar waktu itu, seorang pria asal Inggris bernama Jimmy Hogan menyadari bahwa permainan sepak bola harus dimainkan dengan gaya longgar, terintegrasi penuh dan aktif. Ini adalah dasar dari taktik Total Football.

Di Total Football, setiap pemain tidak diberi peran tertentu. Mereka dapat saling menggantikan, bertukar posisi dengan cepat, menggabungkan umpan pendek dan panjang untuk mengeksploitasi ruang di pertahanan lawan.

Tidak hanya di Belanda, sistem Total Football juga digunakan oleh tim lain, seperti timnas Austria pada tahun 1930-an, Hungaria pada tahun 1950-an bersama Ferenc Puskas dan Sandor Kocsis, serta tim Santos pada tahun 1960-an. Total Football adalah gameplay yang sangat fleksibel.

2. Tiki-taka

Tiki-taka atau possession football adalah varian dari sistem total football Belanda pada tahun 1970-an, Pep Guardiola lah yang mencetuskan taktik ini pada awal karir kepelatihannya di Barcelona, musim 2008/09.

Saat itu, Guardiola ingin anak asuhnya menahan bola dalam waktu lama, mengoper bola untuk menciptakan ruang. Jadi, berbeda dengan Total Football, tiki-taka atau penguasaan bola tidak semulus Total Football. Pemain selalu diberi peran khusus.

Ciri khas permainan penguasaan bola Guardiola adalah adanya triangle roaming, atau segitiga di lapangan. Setiap menguasai bola atau hilang, pemain akan membentuk segitiga untuk tujuan mengisolasi lawan.

Selain itu, dengan segitiga ini, pemain memiliki opsi untuk memiliki lebih banyak orang saat mengoper bola dan memiliki opsi untuk memiliki lebih banyak orang saat bertahan. Tak heran jika Barcelona bersama tim-tim lain yang dipimpin Guardiola seperti Bayern Munchen atau Manchester City begitu dominan saat menguasai bola.

3. Gegenpressing

Mengacu pada Gegenpressing, kita tidak bisa mengabaikan nama Ralf Rangnick. Bukan Juergen Klopp, Rangnick yang sebenarnya menemukan Gegenpressing ini. Pada tahun 1998, ia bahkan menjelaskan Gegenpressing di TV.

Rangnick sendiri menerapkan Gegenpressing ini saat melatih VfB Stuttgart, Hannover 96, Schalke 04, TSG 1899 Hoffenheim dan RB Leipzig. Menurutnya, Gegenpressing pada hakikatnya merupakan taktik aktif. Menekan setinggi mungkin adalah ciri dari Gegenpressing ini.

Tidak hanya menekan tinggi, tetapi menekan juga dilakukan di area di mana lawan berisiko melakukan kesalahan. Salah satunya adalah sayap. Saat bola dimenangkan dari area yang lebih tinggi, jarak ke gawang lebih pendek dan gawang mudah kebobolan.

Inilah tujuan Gegenpressing. Banyak yang terinspirasi dari taktik Rangnick, seperti Klopp, Thomas Tuchel, Julian Nagelsmann, Domenico Tedesco, dan David Wagner. Namun, Rangnick tidak sendirian. Pelatih lain seperti Arrigo Sacchi, Marcelo Bielsa atau Mauricio Pochettino juga menerapkan taktik ini.

4. Catenaccio

Ketika sistem pelatihan WM menjadi populer di tahun 1930-an, Karl Rappan memiliki pemikiran lain. Sebaliknya, ia menggunakan sistem yang berbeda dari timnas Swiss, di mana setiap pemain harus menganut sistem pertahanan paten yang tidak mengandalkan kemampuan individu. Sistem ini disebut Verrou, yang merupakan cikal bakal dari Catenaccio.

Ketika Inter Milan menjadi penguasa Italia dan Eropa pada pertengahan 1960-an, sosok Helenio Herrera mengubah sistem Verrou menjadi Rappan ini. Berangkat dari kultur orang Italia yang anti kekalahan, ia membentuk taktik baru bernama Catenaccio.

Dengan sistem Catenaccio ini, ada satu pemain yang berperan sebagai sweeper. Ia akan menjadi pemain yang menyapu bola sekaligus mematahkan serangan lawan di area pertahanan. Sweeper juga akan bekerja dengan tiga bek untuk menjaga dari penyerang lawan.

Catenaccio sendiri jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah rantai. Dengan asumsi rantai ini akan menjadi penghalang untuk mencegah lawan mencetak gol, dengan sistem pertahanan yang menggabungkan zonasi dan man to man marking. Sistem ini juga mensukseskan Italia pada tahun 1960-an.

5. Kick and Rush

Sebelum Piala Dunia 1966, tidak ada yang tahu tentang Timnas Inggris. Namun, selain gelar juara yang diraih Timnas Inggris pada tahun 1966, taktik yang digunakan Inggris dalam ajang ini juga muncul, yaitu kick and rush.

Sederhananya, kick and rush ini pada dasarnya hanyalah taktik umpan panjang. Dengan demikian, bek atau penjaga gawang menendang bola panjang, yang kemudian digunakan oleh penyerang tinggi atau cepat untuk menembus pertahanan lawan. Kick, kemudian rush.***

Editor: Nurhendra Wibowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah