HALOYOUTH - Perkara jodoh memang Tuhan yang menentukan. Namun, harus Anda ketahui ada beberapa tanda jika dia jodohmu atau bukan.
Setiap orang memiliki jodohnya masing-masing, akan tetapi terkadang manusia tidak menyadari bahwa calon pasangannya tidak baik untuknya namun dipaksakan atas dasar terlanjur sayang.
Berkaitan dengan jodoh, tak sedikit orang yang paham bahwa rasa sayang atau cinta sekalipun akan pudar, jika sudah terlalu sering disakiti.
Dan tidak sedikit orang yang akhirnya berpisah, dari situ jelas bahwa itu bukan jodoh.
Baca Juga: Kenali, Inilah 6 Hal yang Menandakan Bahwa Dia Jodoh Anda, Simak Penjelasannya
Dilansir Haloyouth dari kanal YouTube Kuliah Psikologi, seorang Dedy Susanto yang merupakan psikolog. Ia menjelaskan beberapa hal tentang jodoh.
Berikut tiga tanda jika dia jodohmu
1. Dia tidak sanggup menyakiti Anda secara sengaja
Semua orang bisa saja menyakitimu, itu namanya khilaf atau karena ketidaksengajaan. Akan tetapi, jika dilakukan secara sengaja itu tandanya dia bukan jodohmu.
Karena jika menyakitimu itu sama saja seperti menyakiti dirinya sendiri, begitupun sebaliknya. Jika ia memang jodohmu, ia tidak akan memukul atau memakimu. Karena itu menyakitimu yang dilakukan secara sengaja.
Baca Juga: Tidak Disangka! 6 Tanda Bisa Jadi Pertanda Bahwa si Dia Adalah Jodoh Kamu
2. Saling mencintai
Misalkan Anda sangat mencintai calon pasangan Anda. Akan tetapi calon pasangan Anda begitu cuek pada Anda atau menghubungi Anda dikala perlu saja.
Bisa jadi Anda hanya dijadikan salep gatelnya saja. Atau bisa dikatakan bahwa dia mencarimu disaat 'gatel' saja.
Berkomunikasi denganmu disaat ada perlunya saja itu sangat dipertanyakan. Apakah dia ada rasa atau tidak pada Anda?
Karena memang syarat jodoh kedua itu betul-betul saling menyayangi atau mencintai. Bukan karena butuh saja, karena jelas rasa menyayangi dengan membutuhkan itu berbeda.
Baca Juga: 6 Arti Mimpi Tentang Cincin Menurut Primbon Jawa, Benarkah Akan Mendapat Jodoh?
3. Saling melengkapi
Orang yang dominan jangan dengan orang yang dominan pula. Atau orang yang pendiam jangan dengan orang yang pendiam. Karena tidak bisa saling melengkapi.
Menurut seorang psikolog, Dedy Susanto berkata bahwa orang yang perasa tidak cocok jika dengan orang yang perasa pula. Akan tetapi orang yang perasa itu harus dengan orang yang logic. Agar bisa saling melengkapi. ***