Tidak Perlu Khawatir, Ini Dua Alasan Mengapa Nikah Muda Tidak Dianjurkan

16 Agustus 2023, 07:35 WIB
Tidak Perlu Khawatir, Ini Dua Alasan Mengapa Nikah Muda Tidak Dianjurkan /Pexels/Iriana Iriser

HALOYOUTH - Salah satu diskusi atau obrolan serius bahkan kadang jadi bahan ledekan/candaan dikalangan anak muda/milenial adalah pertanyaan kapan menikah, sudah punya pasangan atau belum, bahkan ada rasa minder jika dianggap jomblo.

Secara manusiawi semua orang menginginkan untuk menikah. Sebab menikah tidak saja bagian dari kebutuhan biologis, tapi juga tuntunan agama.

Yang menjadi pertanyaan, mengapa obrolan kapan menikah dan keinginan untuk segera menikah jadi intens dan ramai dibicarakan anak muda?

Dari sekian obrolan tersebut, alasan ingin segera menikah atau nikah muda bahwa menikah itu ibadah, menikah sebagai cara menyempurnakan agama, menikah itu sunnah Nabi Jadi tak lain kecuali motif agama.

Baca Juga: Ciri-ciri Hubungan Pertemanan yang Tidak Sehat atau Toxic Friendship, Pernah Mengalaminya?

Masalahnya, apakah hanya menikah saja yang dianggap Ibadah diantara sekian banyak ibadah di masa muda yang bisa dilakukan? Ataukah menikah muda memang sesuatu yang dianjurkan Nabi SAW?

Ada satu hadis Nabi SAW Riwayat Imam Muslim yang perlu kita pahami bersama:

Artinya: "Wahai anak muda, siapa saja di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah."

Jadi, bagi anak milenial, kata kunci yang dipesankan Nabi adalah siapa yang merasa punya kemampuan untuk menikah.

Artinya menikah itu bukan soal segera, soal keinginan atau semangat, tapi apakah punya kemampuan. Jangan sampai lebih besar semangat menikah ketimbang kemampuannya.

Lantas, apa ukuran kemampuan bagi anak muda yang ingin menikah?

Dilansir dari kanal YouTube Dapur Keislaman, disebutkan bahwa nikah muda Bukanlah sebuah Ibadah.

Setidaknya, terdapat dua alasan mendasar mengapa nikah muda bukan ibadah. Pertama, Dalam sumber ini dijelaskan kemampuan mental/psikologis harus menjadi bahan pertimbangan utama.

Baca Juga: Manfaat Pelukan Saat Tidur Ternyata Bisa Tingkatkan Produksi Hormon Bahagia dan Lebih Awet Muda

Jadi menikah yang disegerakan oleh agama adalah bukan dari segi umur, bukan berarti tidak dibenarkan nikah muda, hanya saja perlu pertimbangan secara kematangan berpikir dan kedewasaan.

Jangan sampai anak muda membayangkan bahwa menjalankan pernikahan itu gampang dan mudah dijalani, seperti orang yang masuk restoran semuanya serba nikmat dan asyik, tapi ada banyak masalah yang dihadapi kadang berujuang kesalah pahaman, pertikaian.

Dalam menghadapi masalah berumah tangga membutuhkan kedewasaan, sikap bijak dan kematangan berpikir, dan di usia yang masih muda secara psikologis cenderung emosional (gampang marah) dan labil menyikapi masalah.

Tak heran, nikah muda juga berujuang perceraian.

Kedua, Kemampuan secara materi. Mampu secara materi menjadi keharusan, sebab menafkahi keluarga adalah kewajiban.

Jangan memilih alasan bahwa jangan menunggu mapan untuk menikah, karena rezeki sudah diatur Allah.

Anggapan rezeki diatur Allah benar, tapi ini bukan alasan yang tepat, karena menikah bukan hanya modal cinta saja, tapi kebutuhan secara materi harus terpenuhi untuk menjalani kehidupan berumah tangga.

Singkat kata, menikah itu ajaran Nabi SAW, tapi ajaran dalam Islam (menikah) tidak hanya bermodalkan semangat, tapi kesiapan secara lahir maupun batin.***

Editor: Nurhendra Wibowo

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler