Network
HALOYOUTH.COM - Kembalinya platform media sosial Friendster setelah delapan tahun penutupan menjadi perbincangan hangat di berbagai forum diskusi online. Bahkan, istilah "Friendster" menjadi topik yang populer di berbagai media sosial dalam beberapa hari terakhir.
Saat ini, pengguna di Indonesia harus bersabar menunggu Friendster kembali diluncurkan untuk dapat mengaksesnya. Sebelumnya, Friendster merupakan salah satu media sosial yang muncul pada Maret 2002 di Kanada. Platform ini sudah ada sebelum media sosial lainnya, seperti MySpace dan Facebook yang dikelola oleh Mark Zuckerberg.
Friendster didirikan oleh seorang programmer asal Kanada bernama Jonathan Abrams pada tahun 2002. Investasi sebesar US$12 juta dari Kleiner Perkins Caufield & Byers Benchmark Capital, serta dukungan dari investor swasta, membantu mewujudkan Friendster. Nama "Friendster" diambil dari penggabungan kata "Friend" yang berarti teman, dan "Napster".
Sebagai salah satu dari lima media sosial paling awal di dunia, Friendster memungkinkan pengguna berinteraksi dengan berbagai orang, baik yang dikenal maupun yang tidak, seperti halnya platform media sosial lainnya.
Pada masa tersebut, Friendster dianggap sebagai platform media sosial yang aman untuk berkomunikasi dan melakukan kencan online. Meskipun mengalami gangguan teknis yang sering, Friendster dianggap sebagai salah satu pelopor media sosial modern seperti Facebook, Instagram, dan Twitter.
Dengan pertumbuhan jumlah pengguna yang terus berkembang, Friendster akhirnya diakuisisi oleh Google dengan nilai saham sekitar 30 juta dolar Amerika Serikat.
Baca Juga: WhatsApp Kamu Kena Bajak? Begini Cara Mengembalikannya dan Cara Melindungi Akun Agar Tidak Dibajak
Bagi kamu yang ingin bernostalgia atau sekadar mencoba, berikut adalah panduan langkah-langkah untuk membuat akun Friendster:
1. Buka situs Friendster di https://friendster.com/.
