Wow, Ada Temuan Keren di Pasar Barang Antik Jalan Surabaya di Jakarta, Intip Yuk di Sini

- 15 Desember 2021, 12:10 WIB
Barang antik
Barang antik /designertraveler.com/

Baca Juga: Profil Pitha Haningtyas Mentari, Dara Manis Asal Jakarta yang Raih Banyak Prestasi

Presiden Barack Obama tinggal di Menteng untuk sebagian masa kecilnya, meskipun lingkungannya banyak berubah dari saat dia tinggal di sini. Sekolah yang dimasukinya, SD Menteng 01, masih berdiri – dengan tambahan patung untuk mengenang masa studi singkatnya di sana.

3. Tawar Harga di Jalan Surabaya
Kamu akan menjadi bodoh untuk membayar harga pertama yang dikutip untuk barang apa pun di Jalan Surabaya. Jika kamu ingin mendapatkan hasil maksimal dari pengalaman berbelanja kamu di jalan ini, sebaiknya kamu tahu cara menawar.

Banyak barang yang lebih mahal dapat diperoleh dengan harga kurang dari lima puluh persen dari harga yang disebutkan; ukiran kayu yang dimulai dari Rp 300.000 ($30) dapat diturunkan menjadi Rp 120.000 ($12) jika Anda memiliki kesabaran dan humor yang baik untuk menurunkan harga ke tingkat yang dapat kamu toleransi.

Ada pengecualian untuk aturan tersebut, tentu saja; Pembeli bule sering ditawari harga lebih tinggi daripada penduduk setempat, karena dianggap bule, atau orang kulit putih, memiliki lebih banyak uang. Untuk mengatasi masalah ini (dan juga untuk menavigasi hambatan bahasa), kamu sebaiknya memiliki perantara lokal untuk kamu bila memungkinkan

Baca Juga: Di Hari Menanam Pohon Indonesia, GMO DPW Partai Gelora DKI Jakarta Tanam 100 Bibit Pohon Produktif

4. Perhentian Kolektor Vinyl di Jalan Surabaya
Perhentian favorit di Jalan Surabaya adalah Lian Records Jl. Surabaya No.63, RT.16/RW.5, Menteng, Jakarta; toko vinyl di tengah jalan. Toko ini wajib dikunjungi oleh para kolektor LP, karena pemiliknya Lian Nasution telah mengumpulkan koleksi eklektik yang layak untuk penggemar vinyl yang paling pemilih.

Kamu harus memiliki sedikit kesabaran untuk menyelesaikan koleksi, yang tidak diatur dalam urutan tertentu, dan ditempatkan di toko yang tidak lebih besar dari walk-in closet.

Kamu dapat meminta nasihat dari Pak Lian sendiri; pengetahuan ensiklopedisnya tentang persediaan vinil yang luas dapat membantu Anda menyaring tumpukan piringan hitam yang mengotori toko. Pak Lian adalah putra pendiri toko, yang membukanya untuk bisnis pada 1950-an.

Catatan pergi untuk Rp 20.000 ($ 2) sampai Rp 40.000 ($ 4), meskipun Anda bebas untuk dicker down.

Halaman:

Editor: Adi Riyadi

Sumber: tripsavvy.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x