HALOYOUTH – Okky Madasari yang dikenal sebagai penulis novel terkenal dan banyak menulis tulisan tentang perempuan, menanggapi penangkapan Dea OnlyFans atas kasus konten video asusila.
Melalui akun Twitternya, Okky Madasari menanggapinya dengan membahas artikel yang menyebutkan kalau penangkapan Dea OnlyFans menjadi pangkal adu argumentasi 2 artikel yang diterbitkan pada platform berbagi tulisan Omong-omong Media.
“Wah, Dea OnlyFans yg jadi pangkal adu argumentasi 2 artikel di atas, ditangkap polisi.” Sebutnya lewat akun Twitter @okkymadasari.
Baca Juga: Profil Dea OnlyFans yang Ternyata Seorang Feminis: Temukan Fakta Mengejutkan Lainnya
Pada Tweetnya juga, Okky Madasari bertanya tentang konten-konten yang diunggah Dea OnlyFans termasuk bentuk kuasa tubuh atau komodifikasi tubuh.
Ia juga membagikan tulisan milik Firhandika yang menyebut kalau yang dilakukan Dea OnlyFans merupakan bentuk komodifikasi tubuh.
“Konten-konten yang diunggah Dea itu bentuk kuasa tubuh atau komodifikasi tubuh? Menurut @Firhandikaas dlm tulisan ini, yg dilakukan Dea adl bentuk komodifikasi tubuh. Firhandika juga berpendapat komodifikasi seperti ini bisa merugikan gerakan feminisme.” Sebut akun Twitter @okkymadasari.
Baca Juga: Dea Onlyfans Ditangkap karena Konten Porno, Netizen Kritik Polisi Begini
Selain itu, Okky Madasari juga membagikan tulisan penulis lain yang membantah tulisan tentang komodifikasi tubuh milik Firhandika.
“Pendapat Firhandika ttg Dea OnlyFans dibantah @iqbalrm_. Menurut Iqba, yang ditulis Firhandika tersebut terdapat upaya mengatur perempuan dengan aturan-aturan kepantasan. Pemisahan kuasa & komodifikasi tubuh kurang relevan di masa sekarang.”
Setelah membahas dan membagikan dua tulisan yang saling bertentangan mengenai kasus Dea OnlyFans, Okky Madasari juga menyebut kalau keterlibat Polisi dan Undang-undang ITE justru mengganggu diskursus dalam masyarakat.
“Dea OnlyFans ditangkap polisi karena konten-konten yang diunggahnya. Segala sesuatu bisa diperdebatkan, kita bisa pro atau kontra, bisa menganalisis dari beragam sudut pandang. Keterlibatan polisi & UU ITE justru selalu mengganggu terbangunnya diskursus sehat dalam masyarakat.”
Sebelumnya, Dea OnlyFans ditangkap atas kasus penyebaran video asusila pada Kamis malam, 24 Maret 2022.***