Bikin Merinding! Begini Cerita Iblis Pemakan Daging Manusia kepada Syekh Siti Jenar

- 6 November 2021, 18:41 WIB
5 Sosok Hantu di Malaysia yang Menyeramkan, Ternyata Kuntilanak dan Pocong pun Ada Disana
5 Sosok Hantu di Malaysia yang Menyeramkan, Ternyata Kuntilanak dan Pocong pun Ada Disana / @sai_digo

HALOYOUTH - Keberadaan Syeh Siti Jenar memang serat kontroversi. Sehingga membicarakan tokoh satu ini tidak akan ada habis-habisnya meskipun kebenarannya masih menjadi perdebatan.

Lepas dari perdebatan tersebut, Syeh Siti Jenar memang menjadi tokoh yang paling getol dalam memerangi budaya lama Jawa: Feodal dan serat mistis. Hal ini seperti tergambar dalam buku SANG PEMBAHARU Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar Karangan Agus Sunyoto.

Dalam artikel ini saya tidak akan mengulas secara penuh atas apa yang tertera di dalam buku tersebut. Hanya beberapa saja khususnya yang berkenaan dengan percakapan Syeh Siti Jenar bersama Jin penghuni Nusa Jawa bernama Setan Kabir.

Baca Juga: Kisah Ario Damar, Negarawan Ulung yang Berkawan dengan Banyak Jin

Suatu hari saat Syeh Siti Jenar keliling hutan belantara untuk membuka Padukuhan. Tetiba ia di cegat sosok berbadan besar yang setelahnya diketahui sebagai Setan Kabir, penghuni purwakala nusa Jawa.

Keduanya lantas saling memperkenalkan diri dan lantas berbincang-bincang tentang berbagai hal, termasuk kebiasaan Setan suka memanghisap darah manusia.

Percakapan bermula saat Setan Kabir menanyakan keinginan Syeh Siti Jenar berkeliling dari satu tempat ke tempat yang lain yang itu ternyata wilayah kekuasaannya. Setelah Syeh Siti Jenar mengutarakan keberadaannya di alas purwa tersebut, dimana dirinya akan membuka sebuah Padukuhan, Setan Kabir langsung sinis dan menyatakan keberatannya lantaran tempat yang dimaksud adalah wilayah kekuasaan Jin.

Baca Juga: Syekh Siti Jenar Ajarkan 'Mati' Kepada Pasukan Laskar Muslim Cirebon

Keberatan Setan Kabir lantas disanggah Syeh Siti Jenar dan menyebut bahwa jin dan manusia seyogyanya hidup berdampingan, tidak dekat tetapi tidak juga terpisah jauh. Karena menurut Syeh Siti Jenar hakikat masing-masing dari makhluk (al-khalq) adalah semata memuja dan menyembah Sang Pencipta (al-Khaliq) sesuai cara yang ditentukan-Nya. Tidak boleh ada yang mengganggu antara makhluk satu dan makhluk yang lain. Demikianlah peraturan yang berlaku di antara bangsa jin dan manusia.

Halaman:

Editor: Rifqiyudin

Sumber: buku SANG PEMBAHARU Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x