Fakta di Balik Hilangnya Peta Palestina dan Upaya Aneksasi Israel

- 18 Juli 2020, 22:43 WIB
Protes warga Palestina. *AFP/Said Khatib
Protes warga Palestina. *AFP/Said Khatib /AFP/Said Khatib/

HALOYOUTH - Hilangnya peta Palestina pada google map dan apple bukanlah hal baru.
Berita ini pernah viral pada tahun 2016.

Peta Palestina tak pernah dihapus dari Google map melainkan memang tak pernah ada pada aplikasi tersebut.

Google maps did not ‘delete’ Palestine – but it does impact how you see it,” terang kritikus budaya digital Catlin Dewey di Washingtonpost.com.

Naomi Dann, juru bicara organisasi Jewish Voice for Peace, berpendapat senada.

“Peta-peta selalu bersifat politis, dan bagaimana perbatasan-perbatasan diberi tanda demarkasi selalu bersifat politis,” katanya pada nytimes.com.

Faktanya Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menetapkan aneksasi wilayah West Bank dan daerah strategis Yordan pada 1 Juli 2020.

Langkah tersebut sebelumnya telah didukung oleh Presiden AS Donald Trump pada Januari lalu.

Namun hal ini ditentang oleh Menteri luar negeri Mesir, Perancis, Jerman dan Yordania, kutip Al-jazeera.

Berdasarkan data dari Al-Jazeera, paling tidak terdapat 600.000 – 750.000 penduduk Israel mengokupasi 250 kependudukan di Timur Yerusalem dan West Bank.

Gaza dan West Bank dibagi menjadi enam belas otoritas gubernur dan terdapat paling tidak lima juta penduduk warga Palestina.

Halaman:

Editor: Alvin Aditya Saputra

Sumber: New York Times Al Jazeera


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x