Network
HALOYOUTH – Perselingkuhan adalah isu yang sangat sensitif dalam rumah tangga. Semua orang memiliki ketakutan jika pasangannya selingkuh.
Banyak orang yang berusaha melakukan berbagai langkah pencegahan agar perselingkuhan tidak pernah terjadi dalam rumah tangganya.
Poppy Amalya seorang Psikolog dan ahli mikro ekspresi, mengawali pembahasan di kanal youtube pribadinya, Popy Amalya.
Dan mengingatkan bahwa postingannya kali ini khusus untuk seorang istri yang memiliki rasa ingin tahu tinggi.
Poppy juga menyinggung drama Korea The World of The Married.
Baca Juga: Teknik Menulis Cepat yang Dilakukan oleh Ahmad Rifai Rifan, Buruan Tiru
Pasalnya, serial drama tersebut sukses menguras emosi penonton karena menceritakan tentang pelakor yang hadir merusak rumah tangga seseorang.
Kemudian, Poppy Amalya menjelaskan pengalamanya dalam menghadapi berbagai konseling dengan kliennya terkait perselingkuhan dalam rumah tangga.
“Sebenarnya ada dua faktor yang bisa mempengaruhi seorang suami bisa melakukan perselingkuhan atau tidak,” kata psikolog tersebut dalam kanal youtube pribadinya, Poppy Amalya.
Kedua faktor tersebut adalah faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor Internal
Faktor internal berasal dari dalam diri meliputi emosi, perasaan, dan pikiran. Perasaan berpengaruh terhadap perselingkuhan.
“Yang pertama, dilihat dari faktor internal atau hati yaitu alasan yang ada dalam diri suami, kenapa ia berselingkuh. Internal dilihat dari bagaimana perasaan suami,” kata Poppy.
Poppy menyarankan untuk mengetahui pola asuh atau perkembangan suami dari kecil hingga dewasa pada orang tuanya.
Karena, pola pengasuhan saat kecil mempengaruhi perilaku, kebutuhan, dan pelayanan yang tepat untuk suami.
“Jadi bergantung pada data yang dimasukkan ke dalam pikirannya, kemudian itu akan menjadi perilaku, seorang pria itu sangat mengambil data dari figur ayahnya,” kata Poppy Amalya.
Hal tersebut akan mempengaruhi keadaan psikis.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal berasal dari luar diri. Seperti pendidikan, agama, dan budaya. Ketiga faktor eksternal tersebut membentuk kepribadian dan perilaku seseorang.
Sehingga akan memberikan cara pandang sesuai dengan yang diketahui dan diterima.
Yang tidak kalah penting adalah pola asuh dari orang tua, yang diterima suami sejak kecil. Apakah menggunakan pola asuh yang demokratis, otoriter, atau permisif.
Baca Juga: Viral Pintu Husus untuk Laki-laki yang Suka Selingkuh Bikin Ngakak, Netizen: Beli Dimana Ini
Jika demokratis terjadi dialog dan diskusi, maka akan membentuk pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab.
Jika otoriter, tidak bisa berpendapat, harus patuh, dapat menjadikan pribadi yang berontak dan tidak bisa mengambil keputusan.
Sedangkan jika permisif adalah pola asuh yang tidak tegas, sehingga membentuk kepribadian yang penuh ketakutan dan manja.
Pakar mikro ekspresi tersebut menjelaskan bahwa faktor internal dan eksternal memberikan pengaruh seorang suami bisa berselingkuh atau tidak.
“Saat menganalisa perhatikan keseluruhan dan faktor lainnya, tidak selalu begitu, tapi biasanya seperti itu, tidak benar-benar mutlak juga,” tutup Poppy Amalya.
Baca Juga: Viral Mata-matain Calon Istri Selingkuh, Padahal Bulan Depan Mau Menikah dan Sudah Sebar Undangan
Poppy menjelaskan semuanya berdasarkan pengalamannya dalam menghadapi klien-klien yang berkonsultasi padanya.***
