Wajib Tahu! Berikut Penggunaan Tanda Koma pada Kalimat yang Baik dan Benar, Beserta Contohnya

- 28 Maret 2022, 18:37 WIB
Wajib Tahu! Berikut Penggunaan Tanda Koma pada Kalimat yang Baik dan Benar, Beserta Contohnya
Wajib Tahu! Berikut Penggunaan Tanda Koma pada Kalimat yang Baik dan Benar, Beserta Contohnya /World-fly/pixabay

HALOYOUTH- Tanda koma pada sebuah tulisan adalah komponen yang paling penting, agar terlihat rapih ketika dibaca.

Tapi, apakah kalian pernah merasakan kesulitan atau sering keliru pada penempatan tanda koma yang benar itu seperti apa?

Mimin mau kasih tips nih ke kalian, penempatan tanda koma yang benar kaya gimana. Dikutip dari berbagai sumber, inilah penempatan tanda koma yang baik dan benar.

1. Dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat terutama kalimat majemuk, baik induk kalimat , anak kalimat , dan antara anak-anak kalimat lain.

Baca Juga: Tanda-tanda Dirimu Akan Kedatangan Rezeki, Begini Penjelasannya Menurut Primbon Jawa

Contoh:
- Setelah makan jangan langsung tidur
- Setelah menanam, dialah yang menuai

2. Dipakai untuk menceritakan kata yang disebut berturut-turut.

Contoh:
- Anggota membeli sepatu, tas, dan baju di koperasi
- Risma belajar PAI, PKN, dan matematika.

3. Di pakai untung memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului dengan kata : tetapi atau melainkan.

Contoh:
- Saya ingin sekolah, tetapi belum cukup umur
- Bukan Tuti yang pinjam buku, melainkan siswa

4. Dipakai untuk menceritakan kutipan langsung dari bagian lain kalimat.

Baca Juga: Hati-hati, 5 Kebiasaan Sehat ini Bisa Merusak Gigi Nomor 3 Sering Tidak Kita Sadari

Contoh:
- Pesan Dokter, "Kamu harus banyak istrahat."
- Kata ayah, "Saya harus rajin belajar."

5. Tanda koma dipakai di antara unsur unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.

Contoh:
-Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
-Surat biasa, surat kilat, ataupun surat kilat khusus memerlukan prangko.
-Satu, dua, ... tiga!

6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului dengan kata seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan kecuali.

Contoh:
-Saya akan membeli buku-buku puisi, tetapi kau yang memilihnya.
-Ini bukan buku saya, melainkan buku ayah saya.
-Dia senang membaca cerita pendek, sedangkan adiknya suka membaca puisi.
-Semua mahasiswa harus hadir, kecuali yang tinggal di luar kota.

Baca Juga: Jus Delima Selain Enak Ternyata Bagus Untuk Kesehatan, Berikut Cara Pembuatannya!

7. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.

Contoh:
-Kalau ada undangan, saya akan datang.
-Karena tidak congkak, dia mempunyai banyak teman.
-Agar memiliki wawasan yang luas, kita harus banyak membaca buku.

Catatan:
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.

Contoh:
-Saya akan datang kalau ada undangan.
-Dia mempunyai banyak teman karena tidak congkak.
-Kita harus membaca banyak buku agar memiliki wawasan yang luas.

8. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun begitu.

Baca Juga: Begini Cara Membuat Sambal Ijo Ala Nasi Padang, Simak Penjelasannya

Contoh:
-Anak itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa belajar di luar negeri.
-Anak itu memang rajin membaca sejak kecil. Jadi, wajar kalau dia menjadi bintang pelajar
Meskipun begitu, dia tidak pernah berlaku sombong kepada siapapun.

Catatan:
Ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun begitu, tidak dipakai pada awal paragraf.

9. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, dan kasihan, atau kata-kata yang digunakan sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Mas dari kata lain yang terdapat di dalam kalimat.

Contoh:
-O, begitu?
-Wah, bukan main!
-Hati hati, ya, jalannya licin.
-Mas, kapan pulang?
-Mengapa kamu diam, Dik?
-Kue ini enak, Bu.

10. Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.

Contoh:
-Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor
-Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Salemba Raya 6, Jakarta
-Surabaya, 10 Mei 1960
-Tokyo, Jepang.

Baca Juga: Lakukan 5 Cara ini Agar Kamu Tetap Produktif Selama Puasa di Bulan Ramadhan

11. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.

Contoh:
-Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik -Internasional. Jakarta: Restu Agung.
-Halim, Amran (Ed.) 1976. Politik Bahasa -Nasional. Jilid 1. Jakarta: Pusat Bahasa.
-Junus, H. Mahmud. 1973. Kamus Arab-Indonesia.***

Editor: Muhammad Jejen

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x