Sang Kyai, Kisah Ulama Besar Memperjuangkan Keadilan

22 April 2024, 11:36 WIB
Sang Kiai, Film Perjuangan Pahlawan Indonesia dalam Merebut Kemerdekaan.* /instagram/@nongandah. /

HALOYOUTH - Film ini merupakan film yang bertemakan tentang kepahlawanan yang menceritakan tentang seorang pejuang kemerdekaan sekaligus pendiri Nahdatul Ulama dari Jombang, Jawa Timur yakni Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari.

Sang Kiai adalah film drama Indonesia tahun 2013, yang ditampilkan kepada rakyat Indonesia, diproduksi oleh RAPI FILMS dan disutradarai oleh Rako Prijanto.

Film ini merupakan film yang bertemakan tentang kepahlawanan yang menceritakan tentang seorang pejuang kemerdekaan sekaligus pendiri Nahdatul Ulama dari Jombang, Jawa Timur yakni Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari.

Baca Juga: Ribuan Alumni, Santri dan Wali Santri Lirboyo Berebut Salami Buya Kafa

Film ini dimulai dari sebuah kisah di pondok pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur yang tenang dan khusyuk.

Film ini menampilkan peran penting Hasyim Asy'ari dalam mendirikan organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama, serta perannya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Kisahnya menggambarkan perjalanan spiritual dan keberanian dalam menghadapi tekanan politik dan sosial pada zamannya.

Baca Juga: Antusias Alumni, Santri dan Wali Santri Lirboyo Ikuti Halal Bi Halal ke 15

Tahun 1942 Jepang melakukan ekspansi ke Indonesia. Di Jawa Timur, beberapa KH dari beberapa pesantren ditangkapi karena melakukan perlawanan

KH Hasyim Asy'ari sebagai pimpinan Pondok Pesantren Tebu Ireng ditangkap karena dianggap menentang Jepang.

Penangkapan ini membuat kericuhan di Tebu Ireng, dan menimbulkan reaksi dari para putra beliau; KH Wahid Hasyim, Karim Hasyim dan Yusuf Hasyim serta deretan para santri Baidlowi (menantu beliau), Kang Solichin, orang kepercayaan, serta tiga santri muda yaitu Harun, Kamid dan Abdi.

Baca Juga: Aplikasi BRImo Permudah Nasabah, Tak Terkecuali Terhadap Kalangan Santri

Atas dasar perlawanan itu KH. Hasyim Asy’ari akhirnya ditangkap oleh Jepang dan membuat sang Putra yaitu KH Wahid Hasyim (Agus Kuncoro) dan para santri yang salah satunya bernama Harun (Adipati Dolken) berusaha membebaskan sang Ulama.

Namun setelah sang Ulama bebas pun, tidak membuat Jepang mundur dan malah memaksa rakyat Indonesia untuk menyerahkan hasil panen.

Atas dasar tindakan yang dilakukan oleh Jepang, Presiden Soekarno akhirnya meminta KH. Hasyim Asy’ari untuk membantu perlawanan terhadap Jepang.

Baca Juga: Doa Kyai dan Santri di Banten untuk Kemenangan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024

KH. Hasyim Asy’ari pun menjawab permintaan Presiden Soekarno dengan mengumpulkan santri – santrinya yang dibantu dengan masa penduduk Kota Surabaya untuk berjihad melawan Jepang.

Editor: Imam Tantowi

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler