Setelah mereka menemukan salah satu dari sudut utara tersebut, kemudian ditarik 4 sudut yang lainnya (Utara-Selatan, Timur-Barat) sehingga terbentuklah 8 arah mata angin (Utara-Selatan, Timur-Barat, Timur Laut-Barat Daya, Barat Laut-Tenggara).
Walaupun kompas tercatat telah ditemukan lebih dari 3000 tahun yang lalu, barulah sampai dinasti Kerajaan Berperang (abad 4 - abad 2 SM), ditemukan kompas Feng Shui - Luo Pan yang waktu itu masih disebut dengan istilah Si Nan.
Baca Juga: Feng Shui Kantor: Apa yang Dapat Saya Lakukan Tentang Tingkat Perputaran yang Tinggi di Kantor
Kompas Si Nan ini adalah nenek moyang dari kompas Luo Pan yang dikenal sekarang ini, kompas ini hanya terdapat 2 komponen, yaitu sendok (gala) magnet dan plat berbentuk persegi.
Baru menginjak dinasti Han (abad 2 SM - abad 2 Masehi), kemudian dikembangkan menjadi Shi Pan.
Waktu itu, bentuk dari Shi Pan juga masih sederhana sekali, yaitu bagian luar adalah plat berbentuk persegi yang melambangkan bumi (Di Pan), lantas bagian dalamnya berbentuk bulat (Tian Pan).
Bentuk dari Shi Pan ini sudah mirip seperti Luo Pan, karena bagian dalamnya yang berbentuk bulat dapat diputar-putar dan memiliki poros/sumbu pada titik tengahnya seperti Luo Pan modern.
Perbedaanya hanya lempengan Tian Pan ini tidak mengandung magnet. Fungsi dari Di Pan dan Tian Pan pada kompas Shi Pan adalah untuk mengetahui perubahan waktu dan arah berdasar dari susunan konstelasi bintang kutub utara.
Pola dari Shi Pan inilah yang akan menjadi pelopor susunan bintang terbang (Fei Xing) yang di ketahui sekarang ini.
Baca Juga: 4 Tips Feng Shui untuk Mengoptimalkan Karir dan Kekayaan