Ia langsung bertanya "Apa yang telah menimpamu? saat kau meninggalkanku ke kamar, engkau masih begitu sehat bugar."
Guru tersebut menjawab "Wahai Saudaraku! setelah aku meninggalkanmu, aku duduk merenungkan ciptaan Allah Yang Maha Kuasa dan berkata pada diriku: sang Pemilik Keagungan telah membuat tangan untuk menggenggam, kaki untuk berjalan, mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, dan alat kelamin untuk berkembang biak, dan begitu pula bagian lain dari tubuh, kecuali dua buah zakar, mereka tidak memiliki kegunaan. karena itu, aku memotongnya dengan silet dan terjadilah keadaanku ini seperti yang engkau lihat"
Malam itu, tamu tersebut pergi meninggalkan tuan rumah sembari berkata"
"Benar kata orang, sungguh tak ada guru sekolah yang mengajar anak-anak agar bisa berpikir sempurna, meski ia tahu segala rupa ilmu pengetahuan,"
Dari kisah tersebut, si Sarjana sangat kecewa sekali dengan penilaiannya.
Ia sangat mengagumi si Guru tersebut, namun tidak sampai satu hari, kekagumannya runtuh seketika. Si Sarjana sangat kecewa dengan dirinya sendiri.
Kamu pastinya tak ingin jadi seperti sarjana itu kan? Orang yang terlalu kagum, seketika menjadi orang yang sangat kecewa bahkan sangat benci. Yuk kita mulai dari diri kita sendiri sebelum menilai orang lain.