Tingkatkan Kesadaran Tentang Kasus Pelecehan Seksual, Berikut Dampak Pelecehan Seksual Bagi Kesehatan

- 10 November 2021, 20:17 WIB
Ilustrasi pelecehan, perbuatan asusila.
Ilustrasi pelecehan, perbuatan asusila. //Pixabay/Anemone123/

HALOYOUTH - Beberapa waktu ini, Twitter dan Instagram sempat dihebohkan terkait pernyataan seorang mahasiswi yang mengaku dilecehkan secara seksual oleh dosennya.

Kasus pelecehan seksual sendiri bukan masalah yang sepele yang cukup untuk dibaca lalu dilupakan begitu saja.

Nyatanya, bagi korban pelecehan seksual, selain mereka merasa kesulitan saat melaporkan kejahatan yang dialaminya mereka merasakan dampak negatif bagi kesehatannya mereka.

Baca Juga: Viral Dugaan Kasus Pelecehan Seksual Oleh Oknum Dosen Kepada Mahasiswi, Begini Kronologinya

Dilansir Healthline.com, berikut dampak yang dirasakan korban pelecehan seksual.

Penyintas pelecehan seksual akan mengalami peningkatan gejala depresi, kecemasan, dan masalah tidur yang konsisten dengan gangguan klinis.

Dengan kata lain, mengalami pelecehan seksual atau serangan seksual memberikan dampak negatif terhadap kesehatan dalam jangka panjang bagi para penyintas.

Pendukung penyintas pelecehan seksual juga melaporkan bahwa penyintas lebih memungkinkan akan menolak pergi ke dokter gigi dan dokter, karena keduanya membutuhkan kepercayaan dan kontak fisik yang cukup besar. Hal ini dapat berkontribusi pada komplikasi kesehatan juga.

Baca Juga: Daftar 3 Film Hollywood yang Dilarang Tayang di Indonesia, Kontroversial hingga Berisi Pelecehan Seksual

Sebuah studi mengatakan bahwa dari 300 peserta studi, 19 persen melaporkan pelecehan seksual di tempat kerja, 22 persen melaporkan riwayat kekerasan seksual, dan 10 persen melaporkan pernah mengalami keduanya.

Dalam sebuah studi yang dirilis oleh organisasi Stop Street Harassment pada Februari 2018 tentang pelecehan dan penyerangan seksual melaporkan bahwa 81 persen wanita akan mengalami beberapa bentuk pelecehan seksual atau kekerasan seksual dalam hidup mereka.

Pusat Sumber Daya Kekerasan Seksual Nasional juga melaporkan bahwa setidaknya 1 dari 5 wanita akan diperkosa suatu saat dalam hidup mereka, 1 dari 3 wanita akan mengalami beberapa bentuk kekerasan seksual, dan hampir dua pertiga mahasiswa akan mengalami pelecehan seksual.

Baca Juga: Sinopsis Film Hope, Trauma: Pelecehan Seksual Terhadap Gadis 8 Tahun

Hal ini merupakan bukti bahwa ada banyak wanita yang berpotensi rentan terhadap sejumlah komplikasi kesehatan jangka panjang.

Lisa Fontes, seorang psikoterapis yang juga aktifis mengatakan bahwa, kekerasan seksual dan pelecehan seksual keduanya dianggap trauma. Selama trauma, tubuh melepaskan hormon yang membantu seseorang mengatasi keadaan darurat.

Jika saat ini penyintas sedang berjuang, Fontes menyarankan hal berikut:

  • Lihat apakah ada grup diskusi yang dapat diikuti.
  • Carilah psikoterapi.
  • Bicaralah dengan orang-orang terkasih yang tepercaya tentang perasaan yang dirasakan.*

Editor: Rifqiyudin

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah