Pelecehan Seksual ‘Bungkus’ dengan Kedok Riset jadi Perbincangan Ramai di Twitter

30 Juli 2020, 14:28 WIB
Korban pelecehan. *Twitter /Twitter/

HALOYOUTH - Netizen kini rami memperbincangkan kabar pelecehan seksual yang dilakukan seorang pria yang diduga menarik minat korbannya dengan alasan ‘riset akademik’.

Baca Juga: Beralasan Peran Mikroba Penting, Seorang Dokter di AS Tak Gunakan Sabun ketika Mandi selama 5 Tahun

Kabar ini pun sontak mengundang keheranan dan menjadikan hal ini viral di Twitter. Pasalnya, ada hal tidak wajar dalam tindakan perilaku tersebut.

Pelaku pelecehan mengaku mahasiswa angkatan 2015 di salah satu perguruan tinggi negeri yang bertempat di Surabaya.

Awalnya, kabar itu dibagikan oleh salah satu pengguna Twitter yang tak mau disebutkan namanya pada Rabu, 29 Juli 2020.

Ia menjelaskan, kronologi pertama seorang pria mengirim pesan melalui direct message Instagram beralasan tengah melakukan riset akademik.

Setelah itu ternyata ia tak sadar bahwa tindakan yang dilakukan kepada dirinya termasuk dalam pelecehan seksual.

Baca Juga: Ninebot C30, Skuter Listrik Buatan Xiaomi dengan Harga Rp7 Jutaan

“Gue awalnya gak ngira sih bisa kena pelecehan seksual kaya gini. Gue kayak bego banget gak tahu mana riset mana hal-hal berbau ‘seksual’ gini, rada shock juga sih gue,” tulisnya.

Karena ingin tidak ada korban serupa lagi seperti dirinya, akhirnya ia memutuskan untuk menjelaskan kronologi secara lengkap tersebut di Twitter.

Seperti yang ditulis Pikiran-Rakyat.com dalam artikel “Viral Ceita Pelecehan Seksual ‘Bungkusan’ di Twitter, Korban Berharap Pelaku DO atau Dipenjara", banyak korban lain yang akhirnya membuka suara.

Hingga Pikiran-Rakyat mewawancarai korban pada Kamis, 30 Juli 2020, belum ada itikad baik atau permintaan maaf dari pelaku.

“Belum (ada tindak lanjutan),” ungkapnya.

Sebagai korban dari dugaan tindakan pelecehan seksual, ia pun berharap agar pelaku ditindak secara tegas.

“Ditindak lanjuti mungkin ya, kaya DO atau masuk penjara supaya pelaku jera,” tambahnya.
Ia, menjelaskan kronologi peristiwa itu melalui tangkapan layar hasil percakapan dengan terduga pelaku melalui pesan singkat WhatsApp.

Baca Juga: Terjawab, Ilmuwan Berhasil Menyingkap Misteri Asal-usul Stonehenge

“Jadi awalnya waktu gue maba (mahasiswa baru) di salah satu PTN di Surabaya (tapi beda PTN sama dia ya), tahun lalu, dia ngefollow gue di Instagram dan ninggalin komentar suruh follback. Nah yaa udah lah, liat foto Instagramnya dia juga anak PTN di Surabaya yaa aku follback,” jelasnya.

Selanjutnya, komunikasi berpindah via WhatsApp karena pelaku memintanya menjadi model riset akademik.

Pelaku tersebut tidak datang menemui korban secara langsung, tapi menjelaskan dalam bentuk intruksi melalui pesan singkat.

Dalam intruksinya, korban harus mengikuti berbagai langkah agar tubuhnya diikat menggunakan lakban.

Kemudian diintruksikan membalut seluruh bagian badan menggunakan sebuah kain jarik.

Selain itu pelaku pun mengatakan, bahwa ini merupakan riset yang digunakannya untuk membuat sebuah buku.

Baca Juga: Siap Diluncurkan Agustus 2020 Mendatang, Instagram Akan Bayar Para Pembuat Konten di Fitur Reels

“Nah dia bungkus-bungkus gue biar gue tertekan terus ngeluarin emosi-emosi kaya nangis, cemas, gugup gitu,” jelasnya.

Bukan hanya itu, pelaku tampak memberikan godaan melalui percakapan dalam pesan itu. Bahkan mengirimkan kembali potret korban saat tengah menjadi model ‘riset akademik’ disertai sebuah godaan. *** (Farida Al-Qodariah/PR)

Editor: Alvin Aditya Saputra

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler