Angka Penyebaran Covid-19 Masih Tinggi, Presiden Jokowi Singgung tentang Gelombang Kedua

8 Agustus 2020, 22:35 WIB
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. *@jokowi/Instagram /@jokowi/Instagram/

HALOYOUTH - Masih tingginya penyebaran Covid-19 di Indonesia membuat Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengingatkan kembali pentingnya disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Walaupun saat ini angka penyebarannya belum menunjukkan penurunan yang signifikan, Jokowi sudah menyinggung tentang gelombang kedua Covid-19 di Indonesia.

“Jangan sampai kita masuk ke gelombang ke dua, second wave yang memperlambat kita untuk pulih kembali. Kuncinya adalah disiplin menjalankan protokol kesehatan,” ujar Presiden Jokowi, yang dikutip secara virtual kepada peserta Kongres Luar Biasa Partai Gerindra, Sabtu, 8 Agustus 2020.

Baca Juga: Hati-Hati Dengan Kosmetik Palsu! Ini Tanda-Tandanya

Menurutnya, tidak ada satupun negara dunia yang siap dalam menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19.

Tercatat, sudah 18 juta penduduk dunia yang terinfeksi Covid-19 dan 696 ribu di antaranya meninggal dunia.

Dalam kesempatan itu, ia mengajak segenap bangsa dan negara untuk terus optimistis bahwa Indonesia pasti bisa mengatasi persoalan pandemi Covid-19. Hal itu karena Indonesia adalah bangsa pejuang.

“Semangat inilah yang harus terus kita gelorakan saat menghadapi situasi yang sangat-sangat sulit ini," kata dia, seperti Pikiran-rakyat.com kutip dari Antara.

Baca Juga: Gagal di Liga Champions, Juventus Pecat Maurizio Sarri

Jokowi mengajak masyarakat untuk membeli produk pertanian, perikanan, dan serta produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam negeri daripada produk impor agar dapat meningkatkan pendapatan para petani, nelayan, dan para pelaku usaha kecil.

“Bukan hanya pada penguatan daya beli petani, nelayan dan UMKM, tapi akan menjadi mesin penggerak bagi pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal ketiga 2020 ini,” kata

Presiden meminta kerja sama untuk membangkitkan pelaku ekonomi kecil yang sangat terdampak oleh kontraksi ekonomi akibat pandemi virus corona baru atau COVID-19.

Baca Juga: Gempa Guncang Kodi Sumba Barat Daya Dua Kali, Tidak Berpotensi Tsunami

“Ekonomi rakyat, ekonomi UMKM itu juga harus kita bangun, bangkitkan. Roda perekonomian harus bisa kita gerakan lagi dengan cara apa? Dengan cara membeli produk-produk buatan dalam negeri,” ujar Presiden.

Meski demikian, Presiden menekankan penanganan kesehatan masyarakat tetap menjadi yang utama saat ini. Namun masalah penanganan dampak ekonomi juga tidak boleh berhenti karena menyangkut kehidupan masyarakat luas.

Pandemi ini juga telah menyebabkan kontraksi yang dalam terhadap pertumbuhan ekonomi berbagai negara di dunia.

Baca Juga: Johann Zarco Kejutkan Kualifikasi MotoGP Ceko dengan Berhasil Pole Position

Beberapa negara dengan ekonomi maju mengalami penurunan produktivitas yang cukup dalam.

Misalnya, berdasarkan data terbaru, kata Presiden, pertumbuhan ekonomi Prancis minus 19 persen, India minus 18,9 persen, Inggris minus 17,9 persen, Uni Eropa minus 14,4 persen, Singapura minus 12,6 persen dan lain sebagainya.

Hal ini telah diberitakan Pikiran-rakyat.com dalam “Ingatkan Kembali Pentingnya Protokol Cegah Covid, Jokowi: Jangan Sampai Masuk ke Gelombang Kedua”.***(Gita Pratiwi/PR)

Editor: Fauzian Ahmad

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler