Tensi Tinggi Demi Investasi, Kronologi Konflik Agraria di Pulau Rempang Kota Batam Riau

9 September 2023, 15:42 WIB
Tangkapan Layar Korban Cipta Kondisi Aparat Gabungan TNI/Polri dan BP Batam 7 September 2023 /Medsos X

HALOYOUTH - Tensi tinggi atas nama Investasi dalam dua hari terakhir di Pulau Rempang yang terletak di Kota Batam Kepuluan Riau (Kepri) semakin meningkat dan memakan banyak korban luka dari masyarakat.

Muasalnya, warga yang tinggal di Pulau Rempang menolak digusur dari Pulau Rempang yang bakal dijadikan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikenal dengan proyek Rampang Eco City.

Sebanyak 16 kampung adat di Pulau Rempang dan Pulau Galang, Kepulauan Riau terancam tergusur oleh pembangunan proyek strategis nasional bernama Rempang Eco City.

Baca Juga: Genjot Pendapatan, Bapenda Banten Gelar Diseminasi Pajak Daerah, Ada Promo Loh Sampai Oktober 2023

Rempang Eco City adalah sebuah proyek pengembangan kota yang berlokasi di Pulau Rempang, Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia yang bersumber dari dana investasi PT.MEG milik Tomi Winata dan Xinyi Grup asal Cina.

Melansir Antara, proyek di Pulau Rempang sendiri pertama kali diperkenalkan secara resmi kepada publik pada 13 April 2020, di kantor Kemenko Perekonomian di Jakarta. Yang dihadiri oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Kepala BP Batam sekaligus Walkot Batam Muhammad Rudi.

Pemerintah menyerahkan pengelolaan seluruh lahan di Rempang kepada PT Makmur Elok Graha (MEG). Rencananya Rempang akan dibagi menjadi 7 zona investasi yang berfokus pada sektor pariwisata, properti serta industri.

Untuk memuluskan rencana itu, pemerintah akan mengosongkan dengan menggusur semua perkampungan di Pulau Rempang. Inilah yang ditolak warga. Mereka sebetulnya tidak menolak pengembangan ekonomi, tapi mereka menolak penggusuran. Mereka ingin pembangunan ekonomi dilakukan tanpa menggusur warga.

Baca Juga: Di Sini Melihat LIVE SKOR Hasil Pertandingan Jonatan Christie vs Viktor Axelsen di China Open 2023 Hari Ini

Sejatinya Rempang Eco City direncanakan sebagai kota baru yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Proyek ini memiliki visi untuk menjadi pusat ekonomi, pariwisata, dan perdagangan.

Namun dalam prakteknya ternyata PSN Rempang Eco City malah meminggirkan hak dan ruang hidup masyarakat Melayu yang sudah lebih dulu mendiami Pulau Rempang.

Kekerasan oleh aparat di Pulau Rempang, Batam, menuai kecaman. Represi berlebih demi investasi tersebut langsung menyulut protes di media sosial X.

Baca Juga: Link Streaming China Open 2023 Sabtu 9 September, Jonatan Christie vs Viktor Axelsen

Bahkan anak - anak ikut menjadi korban represi Polisi saat melakukan cipta kondisi dengan melepas tembakan gas air mata di Pulau Rempang pada 7 September 2023 lalu.

Dalam perkembangannya saat Cipta kondisi proyek Rampang Eco City delapan orang telah ditangkap menyusul bentrokan antara aparat dan warga di Pulau Rempang, Kepulauan Riau, menurut kepolisian.***

Editor: Rifqiyudin

Sumber: liputan medsos

Tags

Terkini

Terpopuler