Pelaku Mutilasi di Kalibata City Ternyata sempat Ajak Korban untuk Berhubungan Intim

18 September 2020, 19:48 WIB
LAS /Kabar Lumajang/

HALOYOUTH.COM - Baru-baru ini, publik dihebohkan dengan sebuah kasus di Kalibata City.

Pasalnya, sepasang kekasih tega membunuh kemudian memutilasi korbannya yang bernama Renaldi Harley Wismanu (33).

Adalah sosok LAS (27) yang tega menghabisi teman kencannya Renaldi yang dikenal dari aplikasi Tinder dengan motif uang.

Baca Juga: Benarkah Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber adalah PKI? Awas Hoaks! Ini Faktanya

LAS tak sendiri, dia dibantu oleh pacarnya yang berinisial DAF.

Lantas siapakah sosok LAS ini?

Mengutip dari Ringtimes Bali, Laeli adalah lulusan FMIPA UI 2012 yang sangat aktif di kemahasiswaan, Laeli bahkan dulu berhijab dan dikenal sebagai sosok yang supel serta memiliki banyak koneksi.

Diketahui, Laeli bekerja di perusahaan farmasi yang lumayan terkemuka di Indonesia.

Menurut informasi, LAS ternyata perebut suami orang alias pelakor.

Baca Juga: Kabar Terbaru Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber yang Disebut Gangguan Jiwa, Ahli Pertanyakan Hal Ini

Hal ini terungkap dari postingan sang mantan istri pelaku @bngndrnhfl dari tanggakapan threadnya diketahui jika LAS telah merebut suaminya.

Lantas bagaimana hingga ia nekat merencanakan membunuh Renaldi.

Diketahui, LAS dan DAF merencanakan membunuh korban pada 9 September 2020.

Saat hendak melakukan aksinya diketahui LAS memancing korban untuk berhubungan intim terlebih dahulu.

Rinaldi Harley Wismanu

Sementara DAF yang membiarkan kekasihnya berhubungan intim bersembunyi di toilet.

Ketika berhubungan intim itulah DAF kemudian mengeluarkan batu bata dan memukulkannya pada korban.

Tak berhenti di situ ia menusuk korban sebanyak tujuh kali, hingga meninggal dunia.

Karena kebingungan atas perbuatannya, LAS dan DAF pergi membeli golok dan gergaji, mayat korban disembunyikan di toilet.

Usai membeli, mereka memutilasi jenazah HRW menjadi sebelas bagian.

Baca Juga: BLT Masih Tak Kunjung Cair ke Rekening? Segera Cek dan Lakukan Hal Ini

Potongan tubuh korban kemudian dimasukkan ke kantong kresek, kemudian disimpan di dua koper dan satu ransel.

Usai mutilasi, pasangan ini kemudian membeli seprei dan cat tembok putih. Kemudian mereka memindahkan tubuh korban yang telah dimutilasi ke Apartemen Kalibata City dan menaruhnya pada sebuah kamar di lantai 16 yang telah mereka sewa untuk beberapa hari.

Sebelumnya diketahui bahwa LAS telah bertemu korban melalui aplikasi Tinder sejak lama.

Mereka sudah sering komunikasi satu sama lain.

Lewat aplikasi itulah pelaku dan korban intens bertemu bahkan hingga pelaku LAS dipercaya memegang ATM korban, diketahui korban adalah orang kaya sehingga menjadi target LAS.

"Motifnya yaitu ingin menguasai harta korban," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana, Kamis 17 September kemarin.

Para pelaku menguras rekening korban dan digunakan untul membeli 11,5 gram emas dan sebuah motor, serta menyewa rumah di Permata Cimanggis, Depok, Jawa Barat yang direncanakan untuk mengubur potongan tubuh korban.

Penangkapan korban berawal dari transaksi rekening sebesar Rp 97 juta dari ATM korban.

Korban yang dilaporkan hilang oleh keluarganya ini curiga ada transaksi besar di ATM korban sementara korban menghilang.

"Laptop, cangkul, sekop, jam tangan, perhiasan, kartu ATM, disita untuk dijadikan barang bukti. Para pelaku dijerat Pasal 340 KUHP dan/atau Pasal 338 KUHP dan Pasal 365 KUHP, dengan ancaman penjara seumur hidup, 20 tahun atau pidana mati," tegas Nana.***

 

Editor: Andreas

Sumber: Ringtimes Bali

Tags

Terkini

Terpopuler