Junta Militer Myanmar Tangkap Aktivis Hingga Selebriti, Demonstrasi Dianggap Hancurkan Negara

- 10 April 2021, 20:59 WIB
Demonstrasi di Myanmar/Reuters/Athit Perawongmetha
Demonstrasi di Myanmar/Reuters/Athit Perawongmetha /

HALOYOUTH - Demonstrasi yang terjadi di Myanmar belakangan disebut-sebut sebagai penghancuran Negara. Untuk korban dari sipil, bahkan tidak sebanyak seperti yang dilaporkan. Hal tersebut diungkapkan oleh Jenderal militer Myanmar, Ming Aung Hlailing yang sejak kerusuhan mencuat tidak pernah buka suara.

Bantahan itu disampaikan Min Aung dalam sebuah pidato di salah satu stasiun televisi corong junta, pada Rabu, 7 April 2021 kemarin. Min menyampaikan gerakan Pembangkangan Sipil telah menghambat kegiatan ekonomi warga Myanmar, mulai dari pekerjaan rumah sakit, sekolah, jalan, kantor dan pabrik.

"Gerakan Pembangkqngan Sipil adalah kegiatan menghancurkan negara," kata Min Aung l seperti dikutip Haloyouth dari Reuters, Sabtu, (10/4)

Junta Militer turut membantah laporan dari lembaga terkait tahanan politik AAPP yang menyebut 598 orang telah dibunuh sejak kudeta terjadi 1 Februari lalu, di mana 2.847 orang ditahan. Padahal, katanya, seperti dikutip AFP, waega sipil yang tewas dalam aksi protes tersebut hanya berjumlah 248 orang, termasuk 16 petugas polisi.

Sementara itu, dalam laporan sejumlah media lokal, junta makin gencar menangkap mereka yang menolak pemerintahan militer. Bukan lagi aktivis. Dokter, pemuka agama dan selebriti juga turut ditahan

Terbaru, pemerintah bahkan mengeluarkan 120 daftar pesohor negeri yang buron. Salah satu aktor top Myanmar, Paing Takhon, juga digelandang aparat.

Utusan PBB untuk Myanmar, Christine Schranber Burgener mengaku akan mengunjungi Burma dalam beberapa hari ke depan. Fitch Solutions mengatakan dalam sebuah laporan bahwa sanksi Barat yang menargetkan militan tidak mungkin berhasil dalam memulihkan demokrasi.***

Editor: Nahrul Muhilmi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah