Australia Barat Dilanda Badai Siklon Seroja, Warga: Mengerikan.

- 12 April 2021, 14:33 WIB
Ilustrasi siklon tropis SEROJA
Ilustrasi siklon tropis SEROJA /@infobmkg/Sabtu, 10 April 2021

Badai Siklon Seroja baru-baru ini melanda wilayah Australia Barat yang menyebabkan terjadinya kehancuran rumah, pohon tumbang, dan kabel listrik terputus. Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu, 11/04.

Badai kategori tiga itu mendarat di dekat kota Kalbarri menjelang malam pukul 19.00 waktu setempat dengan hembusan hingga 170km / jam. Sejak itu, badai telah melemah menjadi kategori dua, yang bergerak ke tenggara.

Penduduk Kalbarri, Debbie Major, mengatakan badai melanda kota dan mengamuk sepanjang malam. Kejadian tersebut "benar-benar mengerikan".

"Ketika saya membuka pintu, tidak akan ada apa-apa di sekitar kami, kecuali reruntuhan atap rumah," tutur seorang penduduk kepada Australian Broadcasting Corporation.

"Kami tinggal di kota kecil. Setengahnya telah rata." Katnya lagi.

Otoritas cuaca mencatat Topan Seroja telah bergerak dengan kecepatan dan kekuatan yang "tidak biasa" dalam semalam, dari Kalbarri dan Geraldton di pantai melintasi "Sabuk Gandum" negara bagian, ke Merriden, yang letaknya lebih jauh ke pedalaman.

Biro Meteorologi Australia memperingatkan, meski sudah melemah, kemungkinan angin masih akan berhembus hingga hari-hari berikutnya yang hembusan puncaknya ada dalam kecepatan 110km/jam.

Beberapa kota di tenggara negara bagian itu tetap berada dalam "siaga merah" dan penduduk disarankan untuk tetap berada di dalam rumah.

Pagi tadi, Senin, 12/04 layanan darurat mengatakan masih terlalu dini untuk menilai tingkat kerusakan karena kemungkinan susulan yang akan terjadi hari-hari berikutnya.

Dalam 24 jam terakhir, layanan darurat telah menerima 175 panggilan dari penduduk setempat untuk meminta pertolongan

Ribuan rumah tidak bisa mengakses listrik.

Seorang warga Kalbarri, Jason Regan, mengaku kepada surat kabar Australia Barat bahwa dia bersama Istrinya yang sedang hamil harus bersembunyi di dapur rumah sambil ketakutan selama angin mengamuk.

"Saya mendengar beberapa jendela pecah dan dentuman keras. Saya pergi ke atas untuk memeriksa dan merasakan hujan. Saya tidak melihat ke atas tetapi saya menduga bahwa atap saya sudah hilang," kata Jason Regan.

Darius Winterfield, reporter berita Channel 9 di Kalbarri, kehilangan atap balkonnya dan mengatakan badai "sangat mengancurkan pemukuman warga.

Sebelum badai melanda lebih jauh, Menteri Utama Australia Barat, Mark McGowan memperingatkan bahwa topan yang sedang melanda kotanya tersebut tidak seperti yang pernah dilihat sebelumnya dalam beberapa dekade sejak 1956.

Penduduk di daerah yang terkena dampak di utara Perth telah diminta untuk melakukan evakuasi saat topan bergerak semakin cepat menuju pantai.

Bulan lalu, warga di wilayah Australia timur turut dievakuasi saat sungai dan bendungan meluap akibat banjir terburuk dalam beberapa dekade, dengan sekitar 18.000 orang mengungsi.

Editor: Rifqiyudin

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah