Kritik Keras Diplomat Top AS ke China: Tidak Memberikan Akses ke Pakar Internasional Selidiki Asal Usul Covid

- 12 April 2021, 08:29 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Pexels/

 

HALOYOUTH.COM- Ngara China kini tengah jadi sorotan hangat bagi negara negara lain di dunia. Sebab dinilai negara itu tidak memberikan akses kepada pakar ahli kesehatan dunia dalam meneliti asal usul Covid-19.

Beberapa negara harus menanggung derita karena wabah virus corona kian menghawatirkan.

Dilansir HALOYOUTH dari Reuters pada 12 April 2021, Menteri Luar Negeri AS Anthony Bliken memberikan kritik keras atas China. Menurutnya, kegagalan China untuk memberikan akses kepada para ahli kesehatan global membuat pandemi Covid-19 lebih buruk dari yang seharusnya.

"China tidak memberikan akses ke pakar internasional atau berbagai informasi secara real time untuk memberikan transparansi yang sebenarnya," kata Bliken dalam wawancara dengan "Meet the Press" NBC

"Akibatnya, virus "lepas kendalu lebih cepat dan, menurut saya, hasil yang jauh lebih cepat mengerkkan daripada yang seharusnya," tuturnya

Sementara Direktur Jendra Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adjanom Ghebreyesus mengatakan, pada 30 Maret bahwa data dirahasiakan dari penyidik WHO yang melakukan perjalanan ke China untuk meneliti asa usul pandemi.

Bahkan, sebuah laporan WHO, yang diulia bersama-sama dengan para ahli China saat itu mengatakan, virus mungkin telah ditularkab dari kelalawar ke manusia melalui hewan lain, dan bahwa kebocoran laboratorium "sangat tidak kungkin" sebagai penyebabnya.

Sebab itu, Tedros mengatakan masalah ini membutuhkan penyelidikan lebih lanjut

Selian Tedros,  Anthony Bliken juga menyoroti Peristiwa tersebut mengapa perlu ada sistrm keamanan kesehatan global yang lebih kuat untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi.

"Reformasi harus mencakup komitmen terhadap transparansi, berbagai informasi, dan akses bagi ahli "dan China harus berperan di dalamnya," katanya.

Bliken mengatakan, penting untuk mencapai perhitungan yang lebih konklusif tentang bagaimana pandemi dimulai.

Ketika laporan WHO dikeluarkan 0ada bupan Maret, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan negara-nwgara Baray lainnya meminta China untik memberikan "akses penuh" kepada para ahli independent ke seuma data tentang wabah pada akhir 2019

"Kami perlu melakukan itu dengan tepat agar kami sepenuhnya memahami apa yang terjadi, untuk mendapatkan bidikan terbaik untuk mencegaj hal iti terjadi lagi. Itulah mengapa kita harus menyelesaikan semua ini," katanya.***

 

 

Editor: Muhammad Jejen

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x