Keuangan Garuda Pailit, Yenny Wahid: Kebijakan Untuk 4.500 Karyawan Harus Humanis

- 7 Juni 2021, 11:08 WIB
Yenny Wahid
Yenny Wahid /Foto: Antara / Yulius Satria Wijaya/

HALOYOUTH- Masalah keuangan serius melanda Garuda Indonesia (persero) Tbk (GIAA). bagaimana tidak, beban utang Rp70 triliun menyebabkan sejumlah pegawai diminta pensiun lebih cepat.

Komisaris Independen Garuda Indonesia, Yenny Wahid mengatakan dampak Covid-19 memang membuat banyak industri terdampak berat, mulai dari industri perhotelan, penerbangan dan lain-lain.

Tidak hanya itu Yenny juga mengatakan rela tidak digaji demi menyelamatkan Garuda dari keuangan tidak sehat.

Baca Juga: Cara Nonton Euro 2020 di Mola TV, Yuk Simak dan Saksikan Berbagai Pertandingan Serunya

Dengan begitu Jajaran komisaris maskapai pelat merah itu sedang berupaya keras untuk melakukan penghematan seperti biaya sewa pesawat.

"Ratusan miliar kita hemat per bulannya sejak pandemi. Bahkan pengorbanannya nggak sampai disitu, tapi juga rela nggak digaji," kata Yenny Wahid dalam wawancara ekslusif melalui telepon dengan Pikiran-rakyat.com, Minggu, 6 Juni 2021.

"Pemerintah Indonesia tentu harus fokus pada upaya penyelamatan manusia dulu, baru belakangan memikirkan pesawat," Yenny lanjut menjelaskan.

Baca Juga: Semakin Intim dengan Amanda Manopo, Arya Saloka: Dia tuh Tipe Orang yang Ngak Bisa Buka Obrolan

Tidak sedikit memnag maskapai di dunia mengalami kepailitan dan sebagian harus diinjeksi oleh pemerintahnya agar bisa tetap bertahan.

Halaman:

Editor: Rifqiyudin

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah