Imbas Erupsi Gunung Semeru, 14 Orang Meningal Dunia

- 6 Desember 2021, 11:57 WIB
BREAKING NEWS: Gunung Semeru Erupsi, Hujan Abu dan Kerikil Selimuti Kabupaten Lumajang
BREAKING NEWS: Gunung Semeru Erupsi, Hujan Abu dan Kerikil Selimuti Kabupaten Lumajang /https://twitter.com/daffafuck/

HALOYOUTH - Tim penyelamat telah mengevakuasi puing-puing yang membara dan lumpur tebal untuk mencari korban yang selamat sehari setelah gunung Semeru tertinggi di pulau Jawa meletus, menewaskan sedikitnya 14 orang dengan gas dan abu yang membakar.

Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang di provinsi Jawa Timur memuntahkan kolom abu tebal lebih dari 12.000 meter (40.000 kaki) ke langit dalam letusan mendadak pada hari Sabtu, dipicu oleh hujan lebat. Desa-desa dan kota-kota terdekat diselimuti dan beberapa dusun terkubur di bawah berton-ton lumpur dari puing-puing vulkanik.

Aliran gas panas dan lava menempuh hampir tujuh mil (11 km) ke sungai terdekat setidaknya dua kali pada hari Sabtu, dan tiga kali pada hari Minggu dengan jarak yang lebih kecil hingga satu setengah mil, menurut badan vulkanologi dan mitigasi bahaya geologi Indonesia.

Pihak berwenang memperingatkan ribuan orang yang melarikan diri dari gunung berapi untuk tidak kembali selama jeda aktivitas hari Minggu. Tetapi beberapa orang putus asa untuk memeriksa ternak dan harta benda yang ditinggalkan. Di beberapa daerah, semuanya, mulai dari cabang pohon tertipis hingga sofa dan kursi di dalam rumah, tertutup abu.

Baca Juga: Dihancurkan Tunggal Putra Denmark, Kunlavut Vitidsarn Buka Suara: Dia Bisa Kontrol Permainan Saya

"Tidak ada kehidupan di sana ... pohon, pertanian, rumah hangus, semuanya tertutup abu abu tebal," kata Haryadi Purnomo dari SAR Jawa Timur.Dikutip dari The Guardian.com pada tanggal 6 Desember 2021. Hardy Purnomo melanjutkan dengan mengatakan beberapa daerah lain hampir tidak tersentuh.

Upaya pencarian dan penyelamatan dihentikan sementara pada Minggu sore karena kekhawatiran abu panas dan puing-puing bisa jatuh dari kawah karena hujan lebat.

Pada hari Sabtu, semburan lumpur menghancurkan jembatan utama yang menghubungkan Lumajang dan kabupaten tetangga Malang, serta jembatan yang lebih kecil, kata Thoriqul Haq, Bupati Lumajang.

Letusan tersebut mengurangi tekanan yang telah terbentuk di bawah kubah lava yang bertengger di kawah. Tetapi para ahli memperingatkan bahwa kubah itu bisa runtuh lebih jauh, menyebabkan keluarnya gas yang melepuh dan puing-puing yang terperangkap di bawahnya.

Baca Juga: Jagan Anggap Remeh! Kenali 5 Macam Sakit Kepala, Penyebab, dan Cara Mudah Mengatasinya

Badai petir dan hujan berhari-hari, yang mengikis dan merobohkan sebagian kubah di atas Semeru setinggi 3.676 meter, memicu letusan, kata Eko Budi Lelono, yang mengepalai pusat survei geologi.

Semeru, sebuah stratovolcano berbentuk kerucut, juga dikenal sebagai Mahameru, yang berarti "gunung besar" dalam bahasa Sansekerta. Ini telah meletus berkali-kali selama 200 tahun terakhir.

Namun, seperti gunung berapi lainnya – ini adalah salah satu dari 129 yang diawasi di Indonesia – lebih dari 62.000 orang menyebut lereng subur Sumeru sebagai rumah. Terakhir meletus pada Januari, tanpa korban.

Indonesia, negara kepulauan berpenduduk lebih dari 270 juta orang, rentan terhadap gempa bumi dan aktivitas vulkanik karena terletak di sepanjang “cincin api” Pasifik, serangkaian garis patahan berbentuk tapal kuda. Saat ini 54% penduduk negara ini tinggal di Jawa, wilayah terpadat di negara ini.

Para pejabat mengatakan sebelumnya bahwa mereka berharap mereka dapat menghindari korban dengan memantau gunung berapi secara dekat.

Baca Juga: Jomblo Merapat! Begini Cara Mendekatkan Jodoh Idaman Menurut Feng Shui

Juru bicara badan mitigasi bencana nasional Abdul Muhari mengatakan 56 orang telah dirawat di rumah sakit, sebagian besar dengan luka bakar. Dia mengatakan tim penyelamat masih mencari sembilan warga desa Curah Kobokan.

Lebih dari 1.300 penduduk desa mengalir ke tempat penampungan darurat darurat setelah letusan, tetapi banyak lainnya menentang peringatan resmi dan memilih untuk tetap tinggal di rumah mereka, mengatakan bahwa mereka harus merawat ternak mereka dan melindungi harta benda mereka, kata Purnomo.

“Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk mengevakuasi mereka dengan menyiapkan truk dan sepeda motor agar mereka dapat melarikan diri kapan saja,” katanya.

Presiden Indonesia, Joko Widodo, mengatakan dia telah menginstruksikan menteri kabinet dan pejabat bencana dan militer untuk mengoordinasikan tanggapan.

Pemerintah berjanji untuk merelokasi penduduk dari desa-desa yang paling parah terkena bencana ke tempat-tempat yang lebih aman dalam enam bulan ke depan dan memberikan 500.000 rupiah sebulan sebagai kompensasi untuk setiap keluarga sambil menunggu rumah baru.***

Editor: Adi Riyadi

Sumber: theguardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah