Indonesia Jalin Komunikasi dengan Rusia Perihal Vaksin Covid-19

- 13 Agustus 2020, 21:06 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19. *Ringtimesbali.com
Ilustrasi Vaksin Covid-19. *Ringtimesbali.com /Ringtimesbali.com

HALOYOUTH - Rusia secara resmi menjadi negara pertama yang mendaftarkan vaksin Covid-19. Sputnik V merupakan nama dari vaksin asal Rusia dan didaftarkan pada Selasa, 11 Agustus 2020 serta siap digunakan sebelum akhir tahun ini.

Namun, Indonesia hingga saat ini belum menyatakan secara resmi akan menggunakan vaksin asal Rusia tersebut.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah mengatakan kedua negara masih terus menjalani komunikasi yang baik, termasuk soal vaksin.

Baca Juga: [INFOGRAFIS] Pertarungan Dua Kuda Hitam di Babak Perempat Final Liga Champions

"Yang dapat kami sampaikan pada saat sekarang adalah sebenarnya menindaklanjuti pembicaraan per telepon antara Presiden RI (Joko Widodo) dengan Presiden Rusia (Vladimir Putin) yang dilakukan pada 13 April 2020 yang lalu, telah diadakan pertemuan virtual antara Kemenkes RI dan Kemenkes Rusia pada tanggal 5 juli 2020," ujarnya.

"Dalam pembahasan yang dilakukan, juga disinggung mengenai rencana kerja sama terkait vaksin, penelitian di bidang teknologi kesehatan dan teknologi kesehatan yang saat ini sedang kita coba dorong adalah adanya pertemuan lebih lanjut untuk membahas aspek teknis kerja sama di antara kedua negara."

"Jadi sebatas itu yang bisa kita sampaikan pada saat sekarang," jelasnya dalam press briefing, Kamis 13 Agustus 2020.

Baca Juga: Dapatkan Dana Insentif Daerah, Bupati Pangandaran: Rp8,5 Miliar Akan Digunakan untuk Membuka Sekolah

Seperti yang diberitakan Galamedianews sebelumnya dalam “Jakarta-Moskow Terus Jalin Komunikasi, Indonesia Bakal Pakai Vaksin asal Rusia?,” soal vaksin Covid-19 buatan Indonesia juga telah mencapai kemajuan yang signifikan.

Sejumlah perusahaan yang terlibat dalam pengembangan vaksin Covid-19 asal Indonesia ini seperti PT Bio Farma dan perusahaan asal China, Sinovac, serta vaksin yang dikembangkan oleh LBM Eijkman, BPPT, dan beberapa lembaga lainnya.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Prof. Amin Soebandrio mengatakan pengembangan vaksin saat ini telah mencapai 40% dan ditargetkan pada Februari-Maret 2021 dapat dilakukan penyerahan bibit vaksin kepada industri.

Baca Juga: Sudah Turun Ke Zona Kuning, Beberapa Wilayah di Jawa Tengah Siap Buka Kembali Sekolah

Prof. Amin juga menambahkan jika vaksin yang dikembangkan Eijkman dari antigen terbaik virus yang bersirkulasi di Indonesia telah dilakukan amplifikasi gen serta kloning dan masuk sel protein yang dominan.

"Mudah-mudahan dalam tiga bulan ke depan kami bisa melakukan uji coba ke hewan untuk mencapai target, dan kemajuan yang ada saat ini sesuai dengan target," jelasnya.***(Dicky Aditya/Galamedianews)

Editor: Fauzian Ahmad

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x