HALOYOUTH - Polemik terkait nasab Ba'alawiy cukup mendapat etensi publik akhir-akhir ini. Hal itu bermula dari pernyataan Imaduddin Utsman, penulis muda dari Banten bahwa status para Habaib yang ada di Indonesia menurutnya tidak ada bukti ilmiah yang memperkuat silsilah keturunannya.
Imaduddin menulis dalam makalahnya terkait kenasaban Ba'alawiy. Dari makalah itu setidaknya mendapat tiga bantahan yang ditulis oleh Ja'far Assegaf, Hanif Alatas, dan Ismail Al-'Aschaly.
Dari bantahan itu kami menyimpulkan bahwa, tetap tidak ada referensi sezaman yang menyebutkan Abdullah atau Ubaidillah (Ayah dari Alawi - keturunan Alawi disebut Ba'alawi, puncak klan hampir seluruh habib Indonesia).
Dari polemik tersebut di atas, sehingga menimbulkan perdebatan di sosial media, dimana dalam perdebatannya ada beberapa orang yang seolah-olah berpandangan menganggap Alawiyyin dan Ba'alawi itu sama.
Sayyid Zulfikar Basyaiban melalui Kanal Youtubnya mengatakan bahwa Alawiyyin dan Ba'alawi itu berbeda. Ia mengatakan bahwa Alawiyyin adalah sebutan yang ditujukkan kepada seluruh keturunan Ali bin Abi Thalib.
"Alawiyyin ini adalah sebutan yang ditujukkan kepada seluruh keturunan Sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah, Sayyidina Ali merupakan sohabat Nabi, sohabat Rasul, sepupu beliau, dan juga menantu beliau," jelasnya dikutip Haloyouth dari Kanal Youtube SAYYID ZULFIKAR OFFICIAL Rabu, (13/09/2023).
Sayyid Zulfikar melanjutkan, dari kalangan Alawiyyin penyebutan sayyid ditujukkan untuk laki-laki sedangkan perempuan disebut sayyidah atau syarif untuk laki-laki, syarifah untuk perempuan.
"Yang selanjutnya para alawiyyin ini disebut dengan sayyid kalau laki-laki, kalau perempuan sayyidah, atau syarif kalau laki-laki, syarifah kalau perempuan," lanjutnya.