Legenda Denmark Sarankan Deut Marcus-Kevin Berakhir, Morten Frost: Kita Tunggu Apa yang Terjadi

17 Agustus 2021, 05:42 WIB
Ganda putra terbaik dunia Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo /Instagram/kevin_sanjaya/

HALOYOUTH- Pasangan ganda putra nomor satu dunia asal Indonesia Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo masih menjadi sorotan usai gagal membawa pulang medali Olimpiade Tokyo 2020.

Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo kalah wakil Malaysia Aaron Chia-Soh Wooi Yik di babak 16 besar.

Bermain di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo kamis 29 Juli 2021 lalu, The Minions julukkan Marcus-Kevin kalah dua gim langsung dengan skor 14-21, dan 17-21.

Baca Juga: Potret Cantik Rangking 4 BWF Ganda Campuran Melati Daeva Oktavianti di Luar Lapangan, Bikin Gagal Fokus

Kekalahan ini, memupus harapan Indonesia untuk memperoleh medali sekaligus mengubur mimpi The Minions di Olimpiade Tokyo 2020.

Usai kalah, The Minions langsung melampiaskan kekecewaan dengan membanting raket miliknya di lapangan.

Legenda bulu tangkis tunggal putra Denmark, Morten Frost turut buka suara atas kekalahan Marcus-Kevin di Olimpiade Tokyo.

Morten Frost tak menapikan permainan Marcus-Kevin selalu berakhir buruk di ajang turnamen besar.

Baca Juga: Diunggulkan di Piala Thomas 2020, Tim Indonesia Bertekad Akhiri Puasa Gelar Selama 18 Tahun

Kata Morten, hasil buruk didapatkan The Minions ketika berlaga di Olimpiade Tokyo, berstatus unggulan, Marcus-Kevin gagal meraih medali.

Untuk itu, komentator BWF ini menyarankan agar pasangan Marcus-Kevin segera mengakhiri duet Minions yang melekat tersebut.

"Yang menarik, apakah Indonesia akan menukar pasangan mereka, itu bisa jadi merupakan masalahnya. Jadi, kita lihat apa yang akan terjadi," kata Morten Frost dalam video yang diunggah di akun media sosial BWF seperti dikutip Haloyouth.com pada 17 Agustus 2021.

Baca Juga: Leo-Daniel hingga Reza Pahlevi Berpotensi Geser Marcus Gideon: Siapa Pantas Tandem Baru Kevin Sanjaya?

Morten melanjutkan, seiring berjalanya waktu pasangan lain akan menemukan formula tepat untuk menghadapi Marcus-Kevin.

Sebab, masih Morten, belakangan ini titik kelemahan The Minions mulai terlihat dan bisa dikunci oleh pasangan lain. Terlebih, Marcus-Kevin sukses menjuarai semua turnamen kecuali turnamen besar termasuk Olimpiade Tokyo.

"Pada dasarnya merek harus menciptakan kembali permaina  untuk beberapa turnamen besa," kata Morten.

Baca Juga: Daftar 7 Patner Berbeda Sepanjang Karier Kevin Sanjaya, Usai Marcus Gideon Siapa Lagi Tandem Baru Kevin?

Sebelumnya, pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi menegaskan, ada beberapa faktor termasuk beban dan tekanan yang mengakibatkan Marcus-Kevin kalah dari wakil Malaysia di Olimpiade Tokyo.

"Ya di luar prediksi ya. Jadi mereka tidak bisa keluar dari tekanan, dua-duanya jadi tegang dan pola mainnya tidak normal, tidak bisa  seperti biasanya," kata Coach Herry IP seperti dilansir Haloyouth.com sari situs resmi PBSI.

"Sebaliknya lawannya bisa menerapkan pola mainnya cantik, enak, enjoy, tidak tegang, dan bisa mengeluarkan semua kemampuannya," sambung Coach Herry IP.

Baca Juga: Potret Cantik Zehra Gunes Pemain Bola Voli Turki di Luar Lapangan, Buat Lelaki Terpesona

Herry IP membeberkan bahwa masalah utama yang dihadapi The Minions adalah mental akibat beban dan tekanan tinggi.

Kata Herry IP, Marcus-Kevin bermain kacau tidak bisa mengimbangi permainan lawan.

"Marcus-Kevin kita tidak bisa bicara teknis, mereka kalau menurut saya masalahnya di mental, mereka terlalu beban, tidak bisa mengatur pikirannya," kata dia.

"Mungkin terlalu berekspektasi atau bagaimana jadi mainnya kacau. Faktor servisnya difault terus juga ada sedikit. Faktor mereka tifak ada pertandingan, juga ada, tetapi menurut saya faktor terbesarnya di masalah mental," lanjutnya.

Baca Juga: Berpisah Dengan Yamaha, Pebalap Spanyol Maverick Vinales Akan Membalap Untuk Aprilia Mulai Musim Depan

Herry IP mengungkapkan, ketegangan yang dirasakan The Minions ini mirip dengan apa yang dirasakan mereka di kejuaraan dunia 2018 atau 2019.

"Mirip-mirip lah masalahnya, tapi saya tidak sangka di Olimpiade ini permainannya sama sekali tidak keluar. Waktu kejuaraan Dunia permainanya masih ok," tutup Herry IP.***

Editor: Muhammad Jejen

Sumber: instagram @bwf.official

Tags

Terkini

Terpopuler