China Raih Gelar Juara Piala Sudirman Ke-12, Greysia CS Fokus Evaluasi Jelang Thomas Uber Cup 2020

4 Oktober 2021, 08:30 WIB
Ini Skuad Indonesia di Denmark Open 2021, Ada Greysia/Apriyani dan Kevin/Marcus /badmintonindonesia.com

HALOYOUTH- China kembali keluar sebagai juara pada turnamen bulutangkis beregu campuran Piala Sudirman 2021. Ini merupakan gelar juara China ke-12 di ajang yang di cetuskan oleh Suhandinata (wakil ketua PBSI pertama).

Menghadapi Jepang di partai final, China berhasil mengamankan tiga poin yang menentukan kemenangannya atas tim matahari terbit tersebut, Minggu, 3 Oktober 2021.

China langsung tancap gas di laga pembuka yang mempertandingkan He Jiting/Zhou Haodong ganda putra China yang akan melawan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dari tim Jepang. Dan pada pertandingan ini penampilan yang sangat gemilang dipertontonkan kedua pasangan ini.

Baca Juga: Sukses Balas Dendam, Akane Yamaguchi Libas Chen Yufei: Jepang Samakan Kedudukan di Final Piala Sudirman 2021

Baca Juga: Jika Minions Dipisah, Kevin Sanjaya akan Jadi Sosok Mematikan Bersama Praveen Jordan, Ini Tanggapan Si Tengil

Memegang kendali permainan pasangan China berhasil memenangkan pertandingan ini lewat drama rubber gim. Pasangan China He Jiting/Zhou Haodong berhasil mengamankan kemenangan dengan skor 21-17, 14-2, dan 21-16. Dari hasil ini China memimpin agregat sementara 1-0.

Pada match kedua Akane Yamaguchi diturunkan oleh skuad Jepang untuk menghadapi perlawanan dari Chen Yufei tunggal putri China. Dimana ini adalah laga yang sama, sewaktu final piala Sudirman 2019 silam dimana waktu itu Akane harus menyerah dari Chen Yufei.

Memulai laga dengan percaya diri, Akane justru tertinggal jauh empat angka pada awal interval pertama gim yang pertama, 4-0 untuk keunggulan Chen Yufei. Namun bukan Akane kalo tidak bisa melawan, di pertengahan interval pertama justru Akane bisa menyamakan kedudukan 7-7.

Namun Akane harus kembali tertinggal di akhir interval pertama, game ini. Akane yang juga mendapat julukan si bola bekel, dimana ketika ia ditekan semakin kencang ia akan memantulkan bola lebih kuat, menunjukkan kualitas di interval kedua.

Baca Juga: Sukses Balas Dendam, Akane Yamaguchi Libas Chen Yufei: Jepang Samakan Kedudukan di Final Piala Sudirman 2021

Baca Juga: Raih Gelar Juara Piala Sudirman 1989, Rudy Gunawan Ungkap Rahasia Kemenangan Indonesia

Memotong perolehan poin Chen Yufei di angka 13, Akane berhasil unggul dengan skor 13-17. Bahkan Akane berhasil menutup gim yang pertama dengan kemenangan tipis, dengan skor 19-21.

Memasuki gim yang kedua, pada interval yang pertama di gim ini Akane kembali tertinggal, bedanya ketertinggalan Akane haya terpaut satu angka yakni 7-6 untuk keunggulan Chen Yufei.

Lagi dan lagi, Akane kembali berbalik unggul untuk mengakhiri interval yang pertama di gim yang kedua dengan perolehan angka 9-11, dengan memanfaatkan kondisi Chen Yufei yang terlihat sudah mulai kelelahan.

Di awal interval yang kedua Akane semakin menguasai pertandingan dengan unggul empat angka, 11-15 Akane memimpin. Dengan sisa-sisa tenaganya Chen Yufei mencoba membalas namun Akane yang semakin tangguh kembali memimpin dengan angka 15-18.

Baca Juga: Jika China Juara Piala Sudirman 2021, Rekor dan 'Bencana' Kembali akan Terulang

Baca Juga: Sukses Balas Dendam, Akane Yamaguchi Libas Chen Yufei: Jepang Samakan Kedudukan di Final Piala Sudirman 2021

Di sisa poin yang ada, Chen Yufei hanya bisa menambah 1 poin dan beberapa kali melakukan kesalahan sendiri sehingga memudahkan Akane untuk merebut gom yang kedua dengan skor 16-21. Dan hasil ini Jepang untuk sementara berhasil menyamakan kedudukan, 1-1.

Kedudukan imbang tak berlangsung lama, pasalnya pebulutangkis tunggal putra nomor satu dunia milik Jepang, Kento Momota harus mengakui keunggulan Shi Yuqi yang bermain sangat enerjik. Dan sangat menguasai jalannya pertandingan, 21-13 8-21 21-12 skor antar keduanya.

Tampil dominan di set yang pertama, Shi Yuqi dengan sengaja melepas game kedua untuk kemengan Kento Momota karena telah tertinggal jauh perolehan angka. Dan demi mempersiapkan diri di babak rubber gim, shi Yuqi dengan sengaja melepas gim kedua sembari menghemat tenaga.

Dan akhirnya Shi Yuqi kembali menggila di set yang ketiga. Shi Yuqi membuat Kento Momota tidak berkutik, dan harus kalah dengan skor 21-12. Kemenangan ini membuat China hanya butuh satu poin lagi untuk mempertahankan gelar juaranya di turnamen Piala sudirman.

Baca Juga: Lee Zii Jia Tumbangkan Kento Momota: Jepang Marah Besar, Malaysia Disingkirkan dari Piala Sudirman 2021

Gelar juara China akhirnya dipastikan oleh pertandingan dari nomor keempat yakni ganda putri. Yang mempertemukan ganda putri China Chen Qingchen/Jia Yifan yang meladeni perlawanan Mayu Matsumoto/Misaki Matsutomo dan berhasil menang dengan skor 21-17 21-16, dengan hasil ini secara resmi China akhirnya kembali mengamankan gelar juaranya.

Namun sayang, hal ini tidak terjadi pada Indonesia. Indonesia yang diunggulkan di awal gelaran Piala Sudirman lantaran banyak pemain bintang, harus puas dengan hanya melaju sampai babak perempat final usai di taklukkan Malaysia dengan skor 3-2.

Kekalahan tersebut tentu saja mengejutkan publik bulutangkis Indonesia, unggul materi pemain nyatanya tak menjamin kemenangan di turnamen beregu campuran seperti Piala Sudirman 2021 ini. Ini membuat PBSI sebagian badan resmi bulutangkis Indonesia harus berbenah. Seperti yang diucapkan Kepala bidang Bina Prestasi PBSI Rionny Mainaky.

Sebagaimana yang haloyouth.com kutil dari PB Djarum pada Minggu, 3 Oktober 2021. Rionny Mainaky mengungkapkan permintaan maafnya atas hasil apa yang di terima skuad asuhannya di ajang Piala Sudirman.

Baca Juga: Gagal Ke Final! Malaysia Dipermalukan Jepang di Partai Semifinal Piala Sudirman 2021

"Kami mohon maaf kepada masyarakat Indonesia karena tersisih di perempat final oleh Malaysia. Kami sebenarnya sudah tampil optimal, tetapi hasil akhirnya tidak maksimal. Kita tersisih di perempatfinal, dan tidak berhasil memenuhi ekspektasi," ujar Rionny.

Ia juga mengevaluasi keseluruhan pemain yang bertanding di laga terakhir kalau Indonesia menghadapi perlawanan Malaysia di Partai perempat final.

"Secara keseluruhan, sangat disayangkan sektor yang diharapkan malah tak tercapai sumbang poin. Tetapi secara keseluruhan saya lihat dari segi semangat, daya juang, dan fightnya, para pemain sudah berusaha maksimal. Tentu kita hargai seluruh perjuangan pemain di tengah lapangan. Namun, hasil akhirnya memang belum tercapai," tambahnya.

Yang pertama ia mengevaluasi permainan dari The minions, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon. Seprti yang kita ketahui mereka membuka pertandingan dan harus merelakan poin pertama untuk Malaysia usai di kalahkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

"Lawan yang pernah mengalahkan Marcus/Kevin dan Hendra/Ahsan di Olimpiade Tokyo, memang tampil penuh percaya diri. Gideon sebenarnya juga sudah bersemangat tinggi. Sementara Kevin yang menunggu-nunggu bola-bola yang disukai, justru tidak muncul. Akibatnya strateginya tidak keluar semua dan lawan pun sudah tahu benar bagaimana mengatasinya," ungkap Rionny.

Baca Juga: Sektor Putra Melemah Drastis, Fajar Alfian dan Muhammad Rian Siap Jadi Pengganti Marcus/Kevin di Thomas Cup?

Pujian pun ia ungkapkan kepada pebulutangkis dengan dua nomor berbeda yang berhasil memberikan poin untuk Indonesia yang memaksa pertandingan partai kelima. Usai Gregoria Mariska Tunjung, Dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil amannkan poin.

"Gregoria sudah tampil habis-habisan dan bisa sumbang angka. Dia bisa mengatasi tekanan dan keluar dari tekanan untuk meraih angka," kata Rionny.

"Greysia dan Apriyani tampil dengan pengalaman yang mereka miliki. Meski tersusul mereka bisa mengelola ketegangan dengan lebih tenang untuk bisa meraih angka kemenangan," tutur Rionny.

Untuk pasangan ganda campuran yang bermain di partai penentu, Rionny mengungkapkan evaluasi yang sangat banyak. Dan menyayangkan ketidak konsistenan mereka.

Baca Juga: Ditegur PBSI, Disentil Legenda Bulutangkis Belanda 'Kejayaan Marcus-Kevin Berakhir' The Minions Bubar?

"Kalau di game ketiga permainan Praveen ucap Melati lebih berani, hasilnya akan lain. Mereka harus konsisten. Di game kedua, mereka bagus, kenapa di game ketiga malah hilang. Harus all out," kata Rionny.

Rionny menutup nya dengan ucapan terimakasih banyak atas dukungan para pecinta bulutangkis Indonesia.

"Terima kasih atas doa dan dukungan masyarakat Indonesia, baik yang hadir ke lapangan langsung maupun di Tanah Air. Kami harus tetap semangat dan bersiap kembali untuk menghadapi Piala Thomas dan Uber pekan depan di Denmark. Kita harus lebih siap. Makanya, hari-hari terakhir di sini saya meminta semua pemain menjaga kondisi," tutup Rionny.**"

 

Editor: Nahrul Muhilmi

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler