HALOYOUTH – Bermula dari pemberitaan media asing Malaysia yang menyebut bahwa Indonesia tidak akan mengirimkan atlet unggulannya berpartisipasi di Kejuaraan Dunia BWF 2021 karena alasan Covid 19 Omicron dan masalah Finansial, polemik ini terus bergulir.
Mslalui Ketua Umum PP PBSI, Merah Putih akhirnya secara resmi mengumumkan bahwa Indonesia tidak akan ikut pada turnamen BWF World Championship edisi ke-26 yang akan dilangsungkan di Huelva, Spanyol, 12 Desember pekan ini.
"Tim bulutangkis Indonesia, diketahui, secara mengejutkan mundur dari Kejuaraan Dunia yang dimulai pada Minggu di Huelva, Spanyol," demikian pernyataan dari New Straits Times dikutip haloyouth, Selasa, 7/12.
Pasca diambilnya keputusan tersebut secara resmi oleh pihak PBSI, Rabu, 8/12, BWF pun lantas merespon dengan cepat keputusan yang diambil oleh PBSI.
Sikap ini sangat disayangkan oleh pihak BWF lantaran BWF sendiri telah memberi garansi bahwa selama berlangsung pertandingan, bersama instansi terkait dirinya akan memperketat protokol kesehatan.
Yang lebih disayangkan BWF, hasil drawing untuk para atlet merah putih juga telah tersebar luas.
Baca Juga: Geger! Kento Momota Dikabarkan Mundur Dari Kejuaraan Dunia BWF 2021 Susul Indonesia, Ada Apa?
"BWF kecewa dengan keputusan PBSI dan menyayangkan keputusan itu dilakukan usai pengundian" tulis BWF dalam keterangan resminya seperti dilansir Haloyouth.com, Rabu, 8/12
Meski Indonesia mundur, BWF tetap akan fokus untuk memaksimalkan gelaran Kejuaraan Dunia 2021 dengan aman sesuai standar protokol kesehatan Covid-19.
“BWF dan Federasi Bulutangkis Spanyol sekarang fokus untuk membuat Kejuaraan Dunia ini tetap aman dan sukses sesuai dengan saran dan tindakan yang dilakukan oleh otoritas kesehatan lokal dan nasional, termasuk protokol kesehatan untuk semuan pemain dan oficcial tim," kata BWF.
Baca Juga: Didapuk Jadi Satu-satunya Mewakili Indonesia di Kejuaraan Dunia BWF, Dejan/Kani Ditarget Menang?
Saling berbalas komentar antar keduanya pun terus beegulir. Belakangan PBSI menanggapi BWF bahwa sikap yang diambil pihaknya telah secara resmi disepakati oleh para pelatihz pengurus PBSI sendiri hingga para pemain.
Menanggapi polemik yang terjadi, Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali angkat bicara.
Ia menegaskan bahwa keputusan yang diambil PBSI mengenai gagal tampilnya para atlet di Kejuaraan Dunia BWF 2021 yang akan dilangsungkan di Huelva, Spanyol adalah sepenuh-penuhnya menjadi wewenang cabang olahraga (cabor) masing-masing dan pemerintah tidak mengatur untuk hal itu.
Menurutnya, pemerintah hanya berwenang terbatas pada memfasilitasi persiapan para atlet atau tim yang akan bertanding.
"Kebijakan untuk berangkat, mengirim, try out, itu kebijakan cabor masing-masing. Pemerintah tidak mengatur sampai se-detail begitu," kata Zainudin Amali dalam konferensi pers virtual, Rabu, 8 Desember 2021
"Namun, latihan di mana, berangkat di mana itu urusan cabor, bukan pemerintah. Demikian juga dengan (cabang olahraga) yang lain," tegas Amali meneruskan.
Lagipula, menurut Menpora kalau untuk urusan dukung mendukung tentu pemerintah akan sepenuh-penuhnya mendukung para atlet di semua turnamen yang ada.
Sikap ini menurutnya telah jelas sebagaimana mestinya telah ditentukan dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 86/2021.
"Jangan seolah-olah semua yang berkaitan orang tidak bisa berangkat, mengirim, ditimpakan Kemenpora, Ada independensi cabor, kapan berangkat, kapan mengirim (atlet), ada hitungan-hitungannya," katanya tegas.
"Terutama soal poin dan beberapa hal. Itu diatur cabor sendiri, kami tidak tahu " tutupnya.***