Network
HALOYOUTH – Hendra Setiawan merupakan salah satu pemain bulutangkis Tanah Air yang didapuk sebagai pemain tersukses di gelanggang internasional karena prestasinya telah melambung tinggi di turnamen bergengsi Kejuaraan Dunia BWF. Yang lebih menarik, Hendra Setiawan yang kala itu berpartner dengan Markis Kido disebut-sebut telah menjuarai empat kali gelaran BWF World Championships setelah 25 Kali turnamen ini dilangsungkan.
Nama Hendra Setiawan dan Markis Kido mulai melejit di dunia bulutangkis setelah keduanya mencetak prestasi pertamanya yang cemerlang di Kejuaraan Asia, Indonesia Open, dan medali emas SEA Games. Setelah sukses berpijak di awal permainan, keduanya terus berkelana mengikuti ajang turnamen bergengsi dengan level yang kian meninggi.
Alhasi keduanya pun sukses mencetak juara untuk kali pertamanya di BWF World Championship pada Olimpiade Beijing 2008. Hendra Setiawan bersama partner-nya Markis Kido berhasil mendapatkan medali emas pertama Indonesia di cabang bulu tangkis ganda putra.
Tidak puas memperoleh satu kali juara, hanya berselang dua tahun pasca dirinya menjauarai Olimpiade Baijing, Hendra/Kido lantas pentas kembali di Asian Games 2010. Untuk kedua kalinya Hendra/Kido pun sukses mendulang gelar juara. Dua tahun pasca berpartisipasi di turnamen tersebut, Tahun 2012 Hendra/Kido memutuskan berpisah jalan. Hendra kemudian dipasangkan bersama Mohammad Ahsan.
Meski berpisah dengan kawan tercintanya, Hendra Setiawan buru-buru bangkit bersama kawan barunya untuk memupuk gelar kejuaraan yang lain. Hanya berselang satu tahun setelah mereka dipasangkan, Hendra/Ahsan malah karirnya makin melambung dan mereka didaulat menjadi ganda putra terbaik nomor satu dunia. Didaulatnya pasangan ini sebagai atlet terbaik nomor satu dunia pasca mendulang gelar juara kembali pada tahun 2013 di Guangzhou, China.
Ditengah karinya yang kian cemerlang, pada tahun 2014 Hendra/Ahsan absen selama satu tahun. Namun memasuki Tahun 2015 mereka lantas pentas kembali dan menjuarai kembali. Duet ini pun menjadi tumpuan tim ganda putra Indonesia pada Olimpiade Rio 2016. Namun, mereka justru gagal tampil maksimal. Ahsan/Hendra hanya mentok hingga fase grup.
Memasuki 2017 Hendra Setiawan memutuskan untuk pensiun dari Pelatnas dan memilih menjadi pemain yang independen. Namun tidak berselang lama keduanya pun bersatu kembali ke Pelatnas pada 2018. Kombinasi keduanya terbukti masih solid meski Ahsan dan Hendra sama-sama sudah berusia kepala tiga. Tahun 2019 menjadi salah satu tahun terbaik mereka.
