Menpora Beri Alasan Ini Soal Bonus Piala Thomas 2020 Mangkrak, Ketum PBSI Bilang Begini!

28 Desember 2021, 00:46 WIB
Simbolis pemberian hadiah/tangkapan layar instagram @jonatancristieofficial /

 

HALOYOUTH - Sempat geger soal Bonus Thomas Cup 2020, akhirnya pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) secara resmi mendistribusikan hadiah tersebut secara simbolis pada Senin, 27 Desember 2021.

Adapun besaran bonus yang diberikan untuk Piala Thomas 2020 totalnya sebesar Rp10 miliar.

Diketahui, simbolis pemberian bonus oleh Menpora tersebut diterima langsung oleh Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Agung Firman Sampurna di Wisma Kemenpora, Jakarta.

Baca Juga: Loh Kean Yew Diarak Keliling Kota Usai Menjuarai Kejuaraan Dunia, Begini Katanya Merasa Terhormat

Dalam keterangannya Agung Firman Sampurna berharap, bonus ini dapat dijadikan sebagai motivasi para atlet agar lebih giat lagi dalam menyongsong juara.

Selain ditujukan untuk para atlet, pemberian hadiah dari Menpora ini juga diharapkan PBSI mampu menjadi motivasi bagi federasi untuk giat dalam melakukan pembinaan.

"Penghargaan ini merupakan pelecut, pemicu, baik bagi atlet maupun organisasi cabang olahraga yang melakukan pembinaan," kata Agung dikutip haloyouth dari Antara

Baca Juga: Herry IP Ogah Marcus/Kevin Pentas Lagi Kuasai Turnamen Internasional, Minions Dipensiunkan?

"Bagi atlet, penghargaan adalah insentif untuk menstimulasi, memperkuat tekad dan semangat menjaga, membina, serta meningkatkan prestasi tersebut."

Sebelum bonus ini turun, belakangan masalah ini tengah menimbulkan kontroversi di tubuh para atlet hingga mencuat secara luas di media sosial.

Hingga pada akhirnya issu ini menjadi bola liar, publik terus bertanya-tanya mengenai Kemenpora yang berpegang kepada aturan Permenpora No.1684/2015. Singkatnya, aturan dimaksud memuat bahwa bonus hanya diberikan kepada peraih medali emas atau juara multievent.

Baca Juga: Rumor Asmara Lee Zii Jia dan Pornpawee Terjawab, Begini Pengakuan Pornpawee Malu-malu dan Fakta Faktanya!

Multievent dalam aturan tersebut seperti ajang Olimpiade, Paralimpiade, Asian Games, dan SEA Games. Dalam aturan ini, juara Thomas Cup yang merupakan single event tidak masuk dalam kategori tersebut.

Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta, memang tidak menafikan soal keterlambatan pemberian bonus kepada para atlet. Alasan yang dilontarkan adalah karena adanya revisi mengingat Thomas Cup 2020 sebelumnya tidak masuk dalam rencana anggaran tahun 2021.

"Dalam sebuah perencanaan anggaran penghargaan, memang kami tak berhasil merencanakan bonus kepada tim Piala Thomas," ucap Isnanta.

Baca Juga: Terkuak! Ternyata ini Sifat Asli Valencia Tanoesoedibjo Menurut Primbon Jawa, Berjodoh Dengan Kevin Sanjaya?

"Karena memang ditengok rekam jejak selama lebih dari lima tahun, maka Dirjen Anggaran tak bisa menganggarkan bonus ini. Alhamdulillah pada 2021 di akhir Desember ini kami mendapatkan limpahan revisi," katanya.

Pada Oktober 2021, Indonesia menyudahi puasa 19 tahun dengan menjuarai Thomas Cup di Denmark. Gelar tersebut didapatkan setelah Indonesia menang 3-0 atas China pada laga final.***

Editor: Nahrul Muhilmi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler