Profil Maria Kristin, Pemain Berjuluk 'Ratu Rubber Game' Tunggal Putri Terakhir yang Gondol Medali Olimpiade

17 Mei 2022, 21:09 WIB
Maria Kristin Yulianti /Youtube Franbadminton/

HALOYOUTH - Tunggal putri Indonesia saat ini tengah menjadi sektor yang cukup memprihatikan mengingat Indonesia sebagai raksasa bulutangkis dunia.

Bahkan dari sektor inilah Indonesia sukses meraih emas Olimpiade melalui Susi Susanti dan juga perak melalui Mia Audina.

Selain itu, Indonesia juga berhasil meraih perunggu di Olimpiade Beijing 2008 melalui Maria Kristin Yulianti.

Maria Kristin Yulianti menjadi pemain tunggal putri berprestasi terakhir yang dimiliki Indonesia mengingat saat ini tunggal berada dalam fase terpuruk.

Baca Juga: Profil Akira Koga, Pemain Tengil Penakluk Ganda Indonesia yang Ternyata Mantan Pasangan Akane Yamaguchi

Maria Kristin Yulianti merupakan legenda yang dilahirkan di Tuban, Jawa Timur, pada 25 Juni 1985 atau sekira umur 36 tahun lalu.

Maria Kristin terlahir dari pasangan Yuli Purnomo dan Herbiati dan aktif sebagai pemain bulu tangkis nasional Indonesia sejak tahun 2004.

Pada awalnya, Maria Kristin tidak menyukai bulutangkis bahkan terkesan membenci olahraga tersebut.

Baca Juga: Ranking BWF Syabda Perkasa Belawa Meroket Usai Tampil Mengesankan Pada Thomas Cup 2022

Namun sang ayah, Yuli Purnomo terus memberikan motivasi hingga akhirnya ia pun mulai menyukai bulu tangkis dan dapat menjadi Juara Porseni di Tuban.

Seperti pemain lainnya, Maria sempat ditolak oleh PB Djarum, namun hal tersebut membuatnya tidak menyerah.

Akhirnya berkat tekad yang kuat, tahun berikutnya ia pun berhasil masuk di PB Djarum dan mengikuti final turnamen nasional, sehingga membuatnya dilirik oleh PBSI dan ditarik masuk ke Pelatnas Cipayung.

Baca Juga: Cara Pasangan Joko dan Jelin Membagi Anak Kembarnya Bermain Badminton, Bilqis Prasista...

Maria Kristin dijuluki 'Queen of Three Games' atau Ratu Rubber Game pasalnya dikutip Haloyouth.com dari situs BWF Maria Kristin telah memenangkan laga sebanyak 20 kali yang ditorehkan dari permainan rubber.

Karirnya di dunia bulutangkis bisa dibilang cukup bagus mengingat pada tahun 2008 ia turut serta membawa tim Piala Uber Indonesia meraih peringkat kedua.

Selain itu, ia juga merebut medali perunggu bagi Indonesia pada nomor tunggal putri di Olimpiade Beijing 2008 dengan mengalahkan Lu Lan dari China.

Baca Juga: Sempat Terpuruk, Apri/Siti Gacor, Putri KW Balik Keadaan, Tim Putri Indonesia Tembus Final SEA Games 2021

Sejak Saat itu Maria Kristien menjadi sosok yang membangkitkan sektor tunggal putri Indonesia di mata dunia.

Sepanjang karirnya di dunia bulutangkis ia telah meraih satu medali perunggu Olimpiade Beijing 2008, Medali Perak Sudirman Cup 2008 dan perunggu 2009.

Selain itu, Maria juga membawa Indonesia meraih medali perak Uber Cup 2008 dan perunggu 2010.

Kemudian dua kali medali emas Sea Games 2007 (tunggal putri dan beregu), satu medali perak 2009 (beregu) dan dua medali perunggu 2003 dan 2005 (beregu).

Baca Juga: Naik Hingga 184 Tingkat, Bilqis Prasista Cs 'Panen' Ranking Dunia Pasca Piala Uber 2022

Sementara untuk gelar BWF International Series Kristin memenangkan lima kejuaraan, dan satu runner up.

Selama berkiprah didunia bulutangkis Maria telah mencatatkan 172 pertandingan dengan raihan 106 kemenangan dan 66 kekalahan.

Maria memutuskan pensiun dari olahraga tepok bulu ini sejak 2012 lalu karena cedera lutut parah.***

Editor: Adi Riyadi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler