HALOYOUTH - Sepak bola Indonesia mengalami hari terburuk dalam sejarah ketika terjadi kerusuhan di liga 1 2022-2023 yang memakan banyak korban.
Dalam laga yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Sabtu (1 Oktober 2022), Persebaya menang atas Arema di Liga 1.
Gol Persebaya dicetak oleh Silvio Junior, Leo Lelis dan Sho Yamamoto.
Namun, kekalahan ini membuat fans Arema tidak senang dan bergegas masuk ke lapangan untuk menyerang.
Akibat hal ini terjadi korban yang sangat banyak yang menjadi terburuk kedua dalam sejarah sepakbola dunia.
Menurut laporan, korban jiwa akibat kerusuhan ini telah mencapai kurang lebih 127 jiwa baik meninggal di stadion maupun rumah sakit.
Kejadian ini langsung menjadi trending topik di Indonesia bahkan mendapat sorotan dari media Vietnam Thethao247.vn.
Kabar ini juga membuat warganet Vietnam langsung memberikan komentar beragam melalui laman Facebook Thethao247.vn.
Baca Juga: Mengerikan, Tragedi Kanjuruhan Jadi Tragedi dengan Suporter Meninggal Terbanyak Kedua di Dunia
Mereka mengatakan bahwa Indonesia harus bersiap siap mendapatkan hukuman dari FIFA atas kejadian na'as ini.
"Lalu bersiap-siap makan hukuman FIFA, lalu turnamen tuan rumah Indo juga dilarang atau tidak ada penonton," kata Van Hop.
"Sepakbola harus diboikot di negara ini, image yang mencemarkan olahraga, dan ini bukan yang pertama kali (terjadi)," @Nguyen Nhu Phu.
"Indonesia adalah negara dengan latar belakang sepakbola yang penuh dengan kekerasan," @Mai Khac Thung.
"Orang Indo bangga punya latar belakang sepakbola kekerasan, dan ini hasil yang diinginkan," @Quan Loc.
"Setelah kejadian ini, FIFA harus melarang sepakbola di tanah Indo," @Nguyen Tien Dong.
Tak hanya itu saja, mereka menyebut bahwa sepakbola Indonesia sangat kotor dan menyinggung kemenangan tim muda Indonesia atas Vietnam.
Baca Juga: Arema FC Diganjar Hukuman Tegas PSSI Usai Tragedi Kanjuruhan, Hukuman FIFA menanti Indonesia
"Latar belakang sepakbola kotor yang oke," Bo Tre Con.
"Untung tim muda Vietnam kalah, jika menang, mungkin mereka tidak akan bisa pergi ke Hotel. Sepakbola Indo makin hari makin parah," @Nguyen Kuydap.
Kejadian ini tentu sangat disayangkan mengingat sepakbola tidak sebanding dengan nyawa.
Tak hanya itu saja, hukuman FIFA akan segera menanti Indonesia padahal tinggal menghitung bulan Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U20.
Baca Juga: Ketua Umum PSSI: Arema FC Dilarang Jadi Tuan Rumah Selama Sisa Kompetisi BRI Liga 1 2022-2023
Kejadian ini juga menjadi citra yang buruk bagi pesepakbolaan tanah yang dikenal dengan kekerasannya.***