HALOYOUTH - Arema FC mendapat hukuman berat usai adanya insiden Kanjuruhan pada pertandingan antara tuan rumah Arema dengan Persebaya Surabaya.
Kabar duka ini terjadi setelah Persebaya Surabaya berhasil mengalahkan Arema 2-3 untuk pertama kalinya sejak beberapa tahun.
Suporter Arema yang diduga tidak terima atas kekalahan menyerbu dan masuk ke dalam lapangan sehingga menimbulkan kerusuhan.
Baca Juga: Ketua Umum PSSI: Arema FC Dilarang Jadi Tuan Rumah Selama Sisa Kompetisi BRI Liga 1 2022-2023
Akibat hal ini, banyak korban yang berjatuhan akibat kesulitan bernafas hingga terinjak-injak usai kepanikan terjadi setelah keamanan menembakan gas air mata.
Dalam laporan yang trending di Twitter, korban kerusuhan ini menjadi yang terbanyak dalam sejarah sepakbola Indonesia.
Dilaporkan bahwa korban meninggal dari peristiwa ini telah mencapai 120 orang dan masih akan terus bertambah.
Baca Juga: Akhirnya FIFA Buka Suara Soal Kerusuhan Kanjuruhan? Regulasi Larangan Gas Air Mata Jadi Sorotan
Tidak hanya korban meninggal dan luka-luka, tetapi sarana prasarana stadion, serta dua mobil milik kepolisian juga rusak dibakar massa.