Legenda Denmark Sarankan Duet Marcus-Kevin Berakhir, Susy Susanti Sebut Fajar-Rian, Herry IP Bilang Begini

- 17 Agustus 2021, 05:57 WIB
Momen Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo bersama Coach Herry IP
Momen Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo bersama Coach Herry IP /Instagram/@herry_ip/

HALOYOUTH- Legenda Denmark Morten Frost menyarankan ganda putra rangking 1 dunia asal Indonesia Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo untuk segera mengganti pasangan karena dinilai kurang berprestasi dikancah turnamen besar.

Saran itu mencuat seusai The Minions julukkan Marcus-Kevin gagal meraih medali di Olimpiade Tokyo 2020.

Sayang, The Minions tersingkir dari wakil Malaysia Aaron Chia-Soh Wooi Yik dibabak 16 besar nomor ganda putra.

Baca Juga: Legenda Denmark Sarankan Deut Marcus-Kevin Berakhir, Morten Frost: Kita Tunggu Apa yang Terjadi

Bermain di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo Juli 2021 lalu, Marcus-Kevin kalah dua gim langsung dengan skor 14-21, dan 17-21.

Padahal, dalam tujuh pertemuan terakhir, Aaron-Cia sejatinya belum pernah menang atas The Minions.

Kekalahan itu, menjadikan tugas pelatih untuk mengevaluasi permainan Marcus-Kevin yang dinilai mulai kendur dikancah turnamen bergensi tersebut.

Baca Juga: 5 Kekalahan Tragis Marcus-Kevin di Tangan Pemain ini, The Minions Kerap Tampil Buruk di Turnamen Besar

Dalam sebuah video yang diunggah di akun media sosial BWF, Komentator BWF itu mengusulkan agar Marcus-Kevin mengakhiri duet pasangan Minions yang melegenda.

Menurut Morten Frost, pasangan Marcus-Kevin mulai tidak sejalan kerap berakhir buruk saat tampil di turnamen besar.

"Marcus-Kevin menjuarai semua turnamen kecuali turnamen besar, seiring berjalannya waktu pasangan lain mulai menemukan formula untuk menghadapi mereka," cetus Morten Frost sebagaimana dilansir Haloyouth.com pada Selasa 17 Agustus 2021.

Baca Juga: The Daddies Pasangan Tak Terkalahkan Sejak 2013, Ditakuti Negara Lain?

Morten Frost menanti apakah ganda putra terbaik rangking satu dunia ini akan berakhir atau justru tetap bertahan.

"Yang menarik, apakah Indonesia akan menukar pasangan mereka, itu bisa jadi merupakan masalahnya. Jadi, kita lihat apa yang akan terjadi,"

Sementara, legenda bulut tangkis Indonesia Susy Susanti menilai tim Indonesia harus berbenah untuk memaksimalkan persiapan dalam menatap Olimpiade Paris 2024.

"Persiapan menuju Olimpiade 2024 memang tinggal sebentar lagi, waktu tinggal tiga tahun bukan empat tahun seperti biasanya," kata Susy saat melakukan live Instagram bersama dengan atlet renang legendaris Richard Sam Bera sebagaimana dikutip Haloyouth.com di akun instagram @richardbera.

Baca Juga: Susy Susanti Sebut Ada Perubahan Pemain di Olimpiade Paris 2024, Marcus-Kevin dan Greysia-Apriyani Diganti?

Peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu tak menapikan setelah Olimpiade biasanya setiap negara akan melakukan perubahan total untuk turnamen-turnamen berikutnya.

"Atlet-atlet yang saat ini masih bermain itu tentu akam berubah total, biasanya setelah Olimpiade akan ada perusabahan setiap negara, dimana ada yang pensiun tetapi juga ada pemain muda yang naik," tambah Sisy.

Susy mengungkapkan, regenerasi atlet perlu dipersiapkan terutama sosok ideal pengganti Marcus Gudeon yang kini tidak muda lagi.

Baca Juga: Potret Cantik Rangking 4 BWF Ganda Campuran Melati Daeva Oktavianti di Luar Lapangan, Bikin Gagal Fokus

"Di Ganda putra cukup banyak ya, karena saat ini kita pinya Kevin. Saya tidak tahu rencana pelatih apakah akan tetal dipertshankan dengan Marcus Gideon, karena secara usia sudah diatas 30 tahun," katanya.

Lantas, Susy Susanti menyebut nama ganda putra Fajar-Rian berpotensi menjadi pasangan baru Kevin Sanjaya menggeser Marcus Gideon.

"Ada Fajar-Rian yang masih seumuran Kevin,"

Dilain hal, Pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi mengatakan, pasangan Marcus-Kevin merupakan duet ganda putra terbaik di dunia.

Baca Juga: Mychelle Bandoso Idolakan Greysia, Masuk Kandidat Kuat Tandem Baru Apriyani Rahayu Gantikan Greysia Polii

Coach Herry IP membocorkan kekalahan Kevin-Marcus di Olimpiade karena mereka tidak bisa keluar dari tekanan lawan.

"Jadi, mereka tidak bisa keluar dari tekanan, dua-duanya jadi tegang dan pola mainnya tidak normal, tidak bisa  seperti biasanya. Sebaliknya lawannya bisa menerapkan pola mainnya cantik, enak, enjoy, tidak tegang, dan bisa mengeluarkan semua kemampuannya,"  kata Coach Herry IP seperti dilansir Haloyouth.com sari situs resmi PBSI.

Menurut Coach Herry, faktor kekalahan Marcus-Kevin masalhnya ada dimental sehingga tidak bisa fokus mengatur pikiranya.

Baca Juga: Potret Cantik Zehra Gunes Pemain Bola Voli Turki di Luar Lapangan, Buat Lelaki Terpesona

"Marcus-Kevin kita tidak bisa bicara teknis, mereka kalau menurut saya masalahnya di mental, mereka terlalu beban, tidak bisa mengatur pikirannya," kata dia.

"Mungkin terlalu berekspektasi atau bagaimana jadi mainnya kacau. Faktor servisnya difault terus juga ada sedikit. Faktor mereka tifak ada pertandingan, juga ada, tetapi menurut saya faktor terbesarnya di masalah mental," lanjutnya.

Terakhir, Herry IP mengatakan, ketegangan yang dirasakan The Minions di Olimpiade Tokyo mirip dengan apa yang dirasakan mereka di kejuaraan dunia 2018 atau 2019.

Baca Juga: Diunggulkan di Piala Thomas 2020, Tim Indonesia Bertekad Akhiri Puasa Gelar Selama 18 Tahun

"Mirip-mirip lah masalahnya, tapi saya tidak sangka di Olimpiade ini permainannya sama sekali tidak keluar. Waktu kejuaraan Dunia permainanya masih ok," tutup Herry IP.***

Editor: Muhammad Jejen

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah