Hasil Usulan Sahabat Terbaik, Piala Sudirman Persembahan untuk Kawan Seperjuangan

- 18 September 2021, 05:30 WIB
Suhandinata
Suhandinata /@pbDjarum/Screenshot

HALOYOUTH- Piala Sudirman untuk pertama kalinya dimainkan di Stadion Gelora Bung Karno di Indonesia dari 24 hingga 29 Mei 1989 dengan 28 tim peserta.

Terbukti ajang piala Sudirman sangat populer di kalangan pemain dan penggemar, dan pada edisi kedelapan, itu telah membangun momentum yang cukup untuk dipentaskan sebagai acara yang berdiri sendiri.

Turnamen ini diadakan setiap dua tahun sejak tahun 1989. Dalam catatan sejarahnya Indonesia memenangkan edisi perdananya dan menjadi gelar piala Sudirman satu-satunya yang berhasil diaman kan.

Baca Juga: Profil Dick Sudirman, Orang Indonesia yang Paling Dihormati BWF karena Jasanya

Baca Juga: Bertemu Denmark Jadi Kenangan Pahit Indonesia di Piala Sudirman, Apriyani CS Bisa Hapuskan Itu

Hal tersebut terjadi lantaran Korea muncul sebagai juara dalam dua edisi berikutnya, diikuti oleh China, yang memenangkan semua acara kecuali satu dari 1995 hingga 2015.

Namun China kembali menjadi favorit pada tahun 2017 tetapi dikejutkan oleh tim Korea dengan beberapa pemain muda yang tidak berpengalaman di final yang menegangkan di Gold Coast. Kemenangan 3-2 untuk Korea memberi mereka gelar Piala Sudirman keempat mereka.

Tapi taukah kamu, jika ada sebuah kisah yang jarang orang tahu dibalik diadakannya piala Sudirman, mungkin yang kamu tau hanya Piala Sudirman adalah bentuk penghormatan dari BWF kepada pendiri PBSI, yuk simak kisah nya berikut ini.

Baca Juga: Bertemu Denmark Jadi Kenangan Pahit Indonesia di Piala Sudirman, Apriyani CS Bisa Hapuskan Itu

Baca Juga: Ganda Putra Marcus Fernaldi Gideon Keluar dari Pelatnas Gara-gara Ini: Kini Jadi Andalan di Piala Sudirman

Kisah Dibalik Hadirnya Piala Sudirman

Setelah kematian Sudirman pada 10 Juni 1986, yang diakibatkan stroke, teman lamanya yang juga wakil presiden PBSI Suharso Suhandinata menulis surat kepada Presiden IBF Arthur Jones untuk mengingat kontribusi Sudirman di bulu tangkis.

Diketahui sebelumnya Suhandinata, sebenarnya, telah mengunjungi Sudirman pada malam sebelum kematiannya. Dalam surat Agustus 1986 itu, Suhandinata menyarankan agar sesuatu yang nyata dimulai dalam ingatan Soedirman, dan bertanya apakah IBF akan mempertimbangkan proposal Indonesia untuk diadakannya kompetisi di rumahnya (Indonesia.)

Mengingat jasa Dick Sudirman yang teramat besar, gagasan tersebut akhirnya diangkat untuk didiskusikan pada pertemuan Dewan IBF oleh Arthur Jones pada tahun 1986. Pada tahun 1988 IBF yakin akan mengadakan Kejuaraan Beregu Campuran Dunia dan menerima tawaran turnamen dari Indonesia.

Baca Juga: Jadi Pebulutangkis Senior yang Masih Aktif Berkarier, Hendra Setiawan Akui Lelah dengan Peraturan Baru BWF

Baca Juga: Subhanallah! Dapat Bonus Melimpah, Leani Ratri Oktila Berikan Tempat Khusus untuk Atlet Difabel

Karena kalender yang ketat, Dewan IBF memutuskan bahwa Piala Sudirman diselenggarakan bersamaan dengan Kejuaraan Dunia, tetapi pada tahun-tahun alternatif.

Bentuk Piala Sudirman sama halnya piala besar lainnya di bulu tangkis seperti Piala Thomas, Piala Uber, dan Piala Suhandinata, adalah karya yang luar biasa, dimana didalamnya menyatukan unsur bulu tangkis dan warisan budaya Indonesia sebagai negara yang menyumbangkan piala.

Dibuat untuk menghormati Dick Sudirman, piala ini terbuat dari perak padat berlapis emas 22 karat. Berdiri setinggi 80 cm, berdiri di atas alas segi delapan yang terbuat dari kayu jati terbaik.

Baca Juga: Profil Dick Sudirman, Orang Indonesia yang Paling Dihormati BWF karena Jasanya

Baca Juga: Subhanallah! Dapat Bonus Melimpah, Leani Ratri Oktila Berikan Tempat Khusus untuk Atlet Difabel

Badan cangkirnya berbentuk seperti kok, sedangkan tutupnya didesain seperti Candi Borobudur yang terkenal di dunia di Indonesia. Gagangnya berbentuk seperti benang sari, melambangkan benih bulutangkis.

Trofi tersebut dibuat oleh Perusahaan Masterix Bandung dengan biaya USD 15.000 saat diserahkan kepada Federasi Bulu Tangkis Internasional pada Mei 1989.***

 

Editor: Nahrul Muhilmi

Sumber: BWF Badminton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x