Gairah serta antusias pebulutangkis Indonesia hasil kolaborasi pemain muda dan senior ini menjadi harapan bangsa kita untuk tampil mati-matian merebut gelar Piala Sudirman 2021 edisi ke-17 ini.
Apalagi, Indonesia hanya baru sekali mencicipi gelar sebagai juara pada turnamen 2 tahunan ini yakni, ketika pertama kali digelar pada tahun 1989. Saat itu Indonesia mengalahkan Korea Selatan dengan skor 3-2 untuk tim Garuda.
Berikutnya, Indonesia hanya menguntit di belakang China sebagai peraih tropy Piala Sudirman terbanyak yaitu 11 kali.
Perjuangan Indonesia untuk merebut lambang supermasi bulutangkis beregu dunia kian dekat. Pasalnya, Indonesia tidak main-main. PBSI menurunkan tim terkuat melawan ROC agar mendapatkan kemenangan karena akan memiliki dampak psiklogi bagi tim. Seperti yang dikatakan manager tim Piala Sudirman Indonesia, Eddy Prayitno.
“Pertandingan pertama dalam kejuaraan beregu itu sangat penting dan menentukan langkah selanjutnya di Piala Sudirman 2021. Karena itu, Indonesia akan menampilkan kekuatan terkuat saat menghadapi Rusia (ROC). Kemenangan akan memiliki dampak psikologi bagi tim untuk pertandingan selanjutnya,” kata Eddy di Energia Areena seperti dikutip Haloyouth pada Sabtu, 25 September 2021 dari laman resmi PBSI.
Apriani Rahayu/Greysia Polii, Hendra/Ahsan, Ginting dan kawan-kawan harus bisa menyingkirkan ROC di laga perdana untuk dapat lolos dari Grup C.
Kepala Pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi menyebut bahwa tiga pasangan memiliki kesempatan yang sama untuk ditampilkan melawan Rusia. Karena mereka saat ini dalam kondisi fisik yang terbaik.
“Siapa yang akan ditampilkan, mereka siap. Sektor ganda putra yang selalu diandalkan merebut poin kemenangan, siap mengemban tugas. Kami ingin selalu menyumbang poin dan tidak ingin kecolongan,” tegas Herry