HALOYOUTH - Salah satu legenda bulutangkis Indonesia, Hendrawan enggan diajak pulang ke Tanah Air. Ia diajak pulang oleh rekan seperjuangannya di Pelatnas, Rexy Mainaky pada tahun 2013 lalu. Namun, Hendrawan menolak.
Hendrawan pernah jadi penentu kemenangan ketika Indonesia menjuarai Piala Thomas 2002 silam. Beberapa tahun setelahnya, pebulutangkis tunggal putra ini tidak lagi berada di Indonesai dan memilih pindah ke Malaysia untuk menjadi pelatih disana.
Kala itu, Hendrawan, Marleve Mainaky, Candra Wijaya/Sigit Budiarto, Taufik Hidayat dan Halim Haryanto/Tri Kusharyanto menjadi pemain yang turun di lapangan kontra dengan Malaysia di partai puncak Thomas Cup 2002 di Guangzhou China dan memenangi ajang tersebut dengan skor 3-2.
Pebulutangkis kelahiran Malang itu menuntaskan perlawanan wakil Malaysia, Muhammad Roslin Hashim dengan skor 7-8, 2-7 dan 1-7. Saat itu, sistem penghitungan skor masih menggunakan format 7 poin.
Perjalanan Hendrawan menjadi pahlawan bangsanya tidak luput dari masalah yang ia hadapi. Selain persiapan yang minim, ia juga sakit sebelum melakoni Thomas Cup 2002. Tak hanya itu, ia juga batal mengikuti turnamen All England dan Swiss Terbuka. Yang lebih menyakitkan lagi, Hendrawan batal mengikuti ajang Korea Selatan Terbuka karena PB PBSI telat mengurus visa dirinya.
Saat ini, Hendrawan adalah sosok penting bagi Malaysia. Ia menjadi pelatih pebulutangkis tunggal putra yakni Lee Zii Jia dan Daren Liew yang saat ini tengah melakoni turnamen Denmark Open 2021. Selain, di Denmark Open 2021, pria bertubuh gempal ini menemani tim yang dilatihnya, Malaysia di ajang Thomas Cup 2020 dan berhasil lolos dari fase grup dan menjadi runner up.
Pada babak perempat final, Hendrawan harus menghadapi negara kelahirannya, Indonesia. Di babak perempat final tersebut, anak asuhnya harus mengakui ketangguhan skuad Merah Putih dengan skor telak 3-0 yang kemudian membawa Indonesia ke babak semifinal bertemu tuan rumah, Denmark dan lolos dari hadangan The Dynamit.
Baca Juga: Malaysia Gugur! Indonesia Juara Piala Thomas 2020, Hendrawan Bilang Begini