Menurutnya, pemerintah hanya berwenang terbatas pada memfasilitasi persiapan para atlet atau tim yang akan bertanding. "Kebijakan untuk berangkat, mengirim, try out, itu kebijakan cabor masing-masing. Pemerintah tidak mengatur sampai se-detail begitu," kata Zainudin Amali dalam konferensi pers virtual, Rabu, 8 Desember 2021
"Namun, latihan di mana, berangkat di mana itu urusan cabor, bukan pemerintah. Demikian juga dengan (cabang olahraga) yang lain," tegas Amali meneruskan.
Lagipula, menurut Menpora kalau untuk urusan dukung mendukung tentu pemerintah akan sepenuh-penuhnya mendukung para atlet di semua turnamen yang ada. Sikap ini menurutnya telah jelas sebagaimana mestinya telah ditentukan dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 86/2021.
"Jangan seolah-olah semua yang berkaitan orang tidak bisa berangkat, mengirim, ditimpakan Kemenpora, Ada independensi cabor, kapan berangkat, kapan mengirim (atlet), ada hitungan-hitungannya. Terutama soal poin dan beberapa hal. Itu diatur cabor sendiri, kami tidak tahu " katanya meninggi.
Seperti diketahui, bahwa Indonesia gagal mengirimkan para atlet unggulannya di Kejuaraan Dunia BWF 2021. Informasi mundurnya Indonesia dari BWF World Championship edisi ke-26 ini seturut dengan beredarnya pemberitaan dari media asing Malaysia dalam artikel berjudul "Indonesia drop 'Worlds' bombshell".
"Tim bulutangkis Indonesia, diketahui, secara mengejutkan mundur dari Kejuaraan Dunia yang dimulai pada Minggu di Huelva, Spanyol," demikian pernyataan dari New Straits Times dikutip haloyouth, Selasa, 7/12