Wow Keren! Ini Peran Penting Indonesia untuk BWF dan China di Peradaban Badminton Dunia

- 3 Februari 2022, 01:59 WIB
Ilustrasi rapat
Ilustrasi rapat /@sejarahindonesia/Screenshot instagram

HALOYOUTH- Taukah kamu ternyata Indonesia pernah berperan penting dalam rentetan kisah berdirinya BWF (Badminton World Federation).

Dimana Indonesia pernah menyelamatkan kondisi krisis yang dialami badan organisasi Badminton tersebut, kala itu masih bernama IBF (International Badminton Federation).

Berdasarkan Buku Sejarah Bulutangkis Indonesia, kala itu badan organisasi badminton dunia mengalami permasalahan yang cukup besar, yang bermula ketika China ingin masuk jadi anggota IBF.

Baca Juga: Melati Daeva Tersenyum Manis! PB Djarum Paling Tahu Seluk-beluk Honey Couple, PraMel Dibuat Siap Tempur

Namun China ingin masuk tetapi memberikan syarat yang cukup sentimental yakni IBF harus mengeluarkan Taiwan. Tentu saja usul itu tidak diterima dengan baik oleh banyak anggota, sehingga China gagal masuk jadi anggota IBF.

Akan tetapi untuk di kawasan Asia, China berhasil dan mampu mengeluarkan Taiwan saat menjadi anggota Konfederasi Bulutangkis Asia pada tahun 1974. Dan pada tahun 1977, China berhasil menghimpun 49 suara yang setuju untuk mengeluarkan Taiwan dari IBF berbanding 32 suara yang menolak.

Setelah hal itu terjadi Taiwan kemudian langsung mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi tempat kantor IBF berada. Yang hasilnya banding diterima dan Taiwan batal keluar dari IBF. Setelah kejadian tersebut deklarasi WBF berdiri diumumkan. Ada 19 negara yang bergabung termasuk China, Hong Kong, Singapura, Korea Selatan, dan Thailand.

Baca Juga: Inilah 4 Cara yang Bisa Dilakukan Untuk Mengobati Alergi dengan Menggunakan Bahan Alami

Baca Juga: Warganet Gemas Lihat Kevin Sanjaya dan Valencia Tanoesoedibjo Tertawa, Ini Penampakannya

Dalam posisi tersebut Indonesia berada dalam kebimbangan sehingga menempatkan Indonesia mampu menjadi penengah permasalahan ini. Kebimbangan tersebut yakni: Indonesia tak mau dikucilkan oleh negara-negara Asia karena WBF sebagian besar terdiri dari negara Asia.

Di sisi lain Indonesia juga tak ingin keluar dari IBF karena kejuaraan seperti All England dan Piala Thomas-Uber berada di bawah kendali IBF. Dengan lobi yang bagus membuat Indonesia bisa bersikap di tengah.

Bahkan Indonesia disetujui mengikuti dua turnamen yang berlangsung bersamaan yaitu All England 1976 dan Kejuaraan Invitasi Asia 1976. Padahal All England di tahun itu tidak diikuti oleh wakil-wakil Asia.

Baca Juga: Wow! Bukan Herry IP, Ternyata Kevin Sanjaya adalah Hasil Eksperimen yang Berhasil dari Pelatih Ini

Dimana pada tahun 1976, Rudy Hartono sebagai wakil Indonesia berhasil juara All England sedangkan Iie Sumirat dan Christian Hadinata/Ade Chandra berhasil jadi juara di Kejuaraan Invitasi Asia.

Tiba saat Sidang Tahunan IBF digelar di Jakarta pada 1979, agenda penting digagas Indonesia yaitu menghentikan pertikaian di antara dua badan organisasi. Inisiatif undangan ini berasal dari Indonesia, bukan atas inisiatif IBF atau WBF.

Hasilnya, dalam pertemuan tersebut tercapai kesepakatan dibentuknya study group untuk menyusun agenda penyatuan dua organisasi badminton dunia. Dari Indonesia, Suharso Suhandinata dan Dick Sudirman masuk dalam tim tersebut.

Baca Juga: Kabar Duka! Tenaga Honorer Akan Diberhentikan di Tahun 2023, Jika Belum Menjadi PPPK dan PNS

Baca Juga: Pantas Jadi Ganda Putra Ranking Satu Dunia, Kevin Sanjaya Pernah Dibina Mantan Pelatih Malaysia dan Thailand!

Selanjutnya, pada rapat yang diadakan di Bandung 1979 punya peran vital untuk meredam kisruh dan konflik di antara kedua organisasi badminton dunia tersebut. Perwakilan WBF, Teh Gin Sooi dari Malaysia bahkan menyebut keberadaan Indonesia jadi faktor penting di balik pertemuan itu.

Kelompok study group ini terus mengadakan sejumlah pertemuan dan membahas hal-hal penting terkait penyatuan kedua organisasi. Meski sempat alot pada beberapa poin, di Maret 1981.

Dan akhirnya pada sidang Umum Tahunan IBF ini menyetujui kesepakatan-kesepakatan tersebut. Salah satu kesepakatan yang ada adalah penggunaan nama IBF karena organisasi ini lebih dulu berdiri. 

Baca Juga: Greysia Polii Masuk Daftar Resmi Komisi Atlet BWF 2021-2025, Kak Gel: Saya Ingin Membantu

Hasilnya, pada ajang Piala Uber 1981 di Jepang kemudian digelar upacara penggabungan kedua organisasi yaitu Celebration of Unification. Pada 26 Mei 1981, petinggi IBF dan WBF menandatangani penyatuan tersebut.

Salah satu dampak penyatuan dua badan organisasi tersebut adalah China bisa bermain di Piala Thomas 1982. Upaya mendorong badminton bisa masuk ke Olimpiade pun jadi lebih mudah lantaran tidak ada lagi perpecahan di organisasi badminton.

Sehingga beberapa tahun kemudian, badminton menjalani debut sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade Barcelona 1992. Nama IBF terus dipakai sebelum akhirnya diputuskan berubah nama menjadi Badminton World Federation pada 2006.

Editor: Mukhamad Rozali

Sumber: Buku


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah