Tentu dengan prestasinya tersebut menjadikannya pemain pertama dan satu-satunya yang mencapai prestasi ini sepanjang sejarah.
Selain itu, Lin Dan juga menjadi pemain tunggal putra pertama yang mempertahankan medali emas Olimpiade dengan menang pada tahun 2008 dan berhasil mempertahankan gelarnya pada tahun 2012.
Baca Juga: Meski Sponsor Berdatangan, Namun Belum Menemukan Pelatih, Lee Zii Jia: Masih dalam Negosiasi
Pada 2004, ia dijuluki "Super Dan" oleh rivalnya asal Denmark, Peter Gade setelah memenangkan final All England Open.
Kemudian sejak saat itu julukan tersebut semakin melekat pada Lin Dan dan telah banyak digunakan oleh para penggemarnya serta media untuk merujuk padanya, sebagai pengakuan atas pencapaiannya.
Namun dibalik prestasi hebatnya, Lin Dan memiliki kekurangan yakni ia tidak pernah menjuarai Indonesia Open selama karirnya.
Namun meskipun begitu, Lin Dan mengakui bahwa tidak ada lawan yang ia takuti selama karirnya. Pasalnya kadang ia mengalami kekalahan kadang juga menang.
"Tak ada. Saya selalu menganggap semua lawan sama. Kadang saya menang dan kadang saya kalah," kata Lin Dan seperti dikutip Haloyouth.com dari media India, Femina pada 14 Februari 2022.
Meski tidak ada lawan yang ditakuti, Lin Dan mengakui bahwa pemain Malaysia, Lee Chong Wei sangat berbakat. Lee adalah peraih tiga medali perak di Olimpiade, dan orang Malaysia keenam yang memenangkan medali Olimpiade.