Meski mungkin hanya tim-tim yang duduk di peringkat atas saja yang akan berjuang menjadi juara, namun itu tidak ada bedanya untuk tim di papan tengah dan papan bawah.
“Tapi kalau tim yang agak susah naik, mereka mungkin pikir ya sudah lah, main aman saja kita. Karena meski di bawah, tidak ada yang gerogoti. Tidak ada bedanya. Yang beda mungkin posisi 18 dan 1 sama 2 saja. Yang tengah, tidak ada bedanya. Kalau ada degradasi, semua bersaing. Tim tengah-tengahnya deg-degan,” katanya.
Baca Juga: Pandemi Virus Corona Buat Bill Gates Khawatir
Suparti berharap, peraturan degradasi tetap digunakan akan dapat memberi esensi kompetisi yang menarik seluruh tim untuk berjuang. Namun,
Supardi berharap, agar esensi kompetisi Liga 1 menjadi menarik seharusnya peraturan degradasi tetap digunakan. Namun, karena ini kebijakan dari PSSI dan menyangkut masalah force majeure karena Covid-19, maka semuanya akan memaklumi.
“Mestinya ada degradasi. Tapi ini kebijakan dari pusat dan ini menyangkut masalah force majeure atau corona ini, gatau pertimbangannya. Tapi kalau jawaban pribadi, harusnya ada degradasi, namanya juga kompetisi,” ucapnya.
Baca Juga: Harley-Davidson Luncurkan Model Terbaru Low Rider S di India
Hal ini telah diberitakan Pikiran-rakyat.com sebelumnya dengan judul “Liga 1 Bergulir Oktober, Supardi Nasir Angkat Bicara Soal Degradasi”.***(Irfan Subhan/PR)