HALOYOUTH- Borobudur Trail of Civilization (BToC) resmi diluncurkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada Senin, 8 November 2021 di Hotel Atria Magelang.
BToC merupakan sebuah pola perjalanan baru dalam berwisata di kawasan Candi Borobudur yang berlokasi di Kabupaten Magelang.
Menariknya, pola perjalanan BToC ini merupakan interpretasi dari beberapa kisah yang terdapat pada panel relief candi Borobudur dan menitikberatkan pada proses penceritaan narasi atau story telling.
Pola perjalanan BToC ini nantinya juga akan mengaktualisasikan dengan berbagai aktivitas pendukung dari masyarakat desa yang ada di sekitar Candi Borobudur.
Direktur Wisata dan Minat Khusus Kemenparekraf Alexander Reyaan dalam overview di awal kegiatan menyebut ada sembilan narasi yang dikembangkan dalam BToC ini.
Seperti budaya pertanian, arkeo-astronomi, kisah epos tertua, kebugaran tubuh, alat-alat yang digunakan masyarakat jawa kuno, kisah-kisah fabel, konstruksi Candi Borobudur, keanekaragaman hayati, serta seni dan budaya yang berupa alat musik.
Kesembilan subtema BToC tersebut dikembangkan oleh masyarakat lokal sebagai aktivitas waluku atau bajak sawah yang digarap di desa Karangrejo, Sudhana Manohara yang berlokasi di desa Wanurejo dan Wringin Putih yang berupa pagelaran tari dan dinner romantis, Tropicial flora’s wonderland berupa tracking dan pendakian gunung yang ada di desa Ngadiharjo, Giri Tengah, Wringin Putih, Bigaran dan Giri Purno.