Pernyataannya muncul setelah organisasi atletik hak asasi manusia Iran, United for Navid, mengeluarkan pernyataan menyusul kemenangan Foroughi.
“Kami menganggap pemberian medali emas Olimpiade kepada penembak jitu Iran Javad Foroughi tidak hanya menjadi bencana bagi olahraga Iran tetapi juga bagi masyarakat Internasional, dan terutama reputasi IOC." Katanya.
Usai tindakan rasis itu, Wakil Korea Selatan itu meminta maaf atas kesalahan karena telah meragukan keprofesionalan IOC hingga menuduh Javad teroris.
"Saya minta maaf karena telah menyebabkan komtroversi dengan komentar yang tidak pantas selama wawancara dengan media ketika saya kembali ke Bandara Internasional Incheon," ujar Jon Jong-oh.
Menurutnya, kejadian tersebut sebagai pelajaran yang perlu direnungkan agar tidak melukai hati orang lain.
"Saya merenungkan hal ini, dan saya meminta maaf kepada Forougji yang terluka oleh pernyataan saya," lanjut dia.
Kedutaan Iran untuk Korea Selatan juga buka suara atas tuduhan rasis atlet Korea Selatan.
Keduataan Iran menepis bahwa Korps Revolusi telah menjadi militer resmi untuk Republik Islam Iran.