HALOYOUTH- Penembak Korea Selatan nomor 10 meter, Jin Jong-oh mengecam Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Kecaman itu digulirkan Jin Jong-oh usai dirinya gagal meraih medali emas.
Kekecewaan Jin Jong-oh kian memuncak setelah medali emas Olimpiade disabet atlet asal Iran Javad Foroughi.
Merespon itu, Jin Jong-oh langsung menuduh Javad Fourughi merupakan anggota korps pengawal revolusi Islam Iran sebagai 'Teroris'
Javas Fourughi sejatinya meraih medali emas di nomor pistol udara 10 meter.
Dalam laporan, The Korea Times, Jin Jong-oh sangat marah saat tiba di bandara Internasional Incohn.
"Bagaimana teroris bisa juara pertama (Olimpiade)? Itu hal yang paling absurd dan konyol," kataJin Jong-oh sebagaimana dikutip Haloyouth.com dari Korea Times pada Minggu, 1 Agustus 2021.
Baca Juga: Harapan untuk Anthony Ginting di Olimpiade Paris 2024 Usai Kalah dari Chen Long
Pernyataannya muncul setelah organisasi atletik hak asasi manusia Iran, United for Navid, mengeluarkan pernyataan menyusul kemenangan Foroughi.
“Kami menganggap pemberian medali emas Olimpiade kepada penembak jitu Iran Javad Foroughi tidak hanya menjadi bencana bagi olahraga Iran tetapi juga bagi masyarakat Internasional, dan terutama reputasi IOC." Katanya.
Usai tindakan rasis itu, Wakil Korea Selatan itu meminta maaf atas kesalahan karena telah meragukan keprofesionalan IOC hingga menuduh Javad teroris.
"Saya minta maaf karena telah menyebabkan komtroversi dengan komentar yang tidak pantas selama wawancara dengan media ketika saya kembali ke Bandara Internasional Incheon," ujar Jon Jong-oh.
Menurutnya, kejadian tersebut sebagai pelajaran yang perlu direnungkan agar tidak melukai hati orang lain.
"Saya merenungkan hal ini, dan saya meminta maaf kepada Forougji yang terluka oleh pernyataan saya," lanjut dia.
Kedutaan Iran untuk Korea Selatan juga buka suara atas tuduhan rasis atlet Korea Selatan.
Keduataan Iran menepis bahwa Korps Revolusi telah menjadi militer resmi untuk Republik Islam Iran.
"IRGC (Korps Garda Revolusi) telah menjadi pilar militer resmi Republik Islam Iran, yang telah melindungi tanah dan orang-orang serta memainkan peran penting dalam membangin kemanan di Timur Tengah," demikian kedutaan Iran mengklarifikasi.***