Hamlet, Sang Pangeran Denmark yang Balas Dendam Karya Shakespeare

- 19 Juli 2020, 13:11 WIB
Patung Hamlet yang berada di Kota Stratford, Inggris. *Pixabay
Patung Hamlet yang berada di Kota Stratford, Inggris. *Pixabay /Pixabay/

HALOYOUTH - “Karena kita tidak bisa memilih di mana kita terlahir, seberapa baik kita, tetapi tidak akan ada yang peduli, tetap saja akan dipandang buruk. Orang-orang tetap akan meragukan kebaikannya.”

Begitulah yang diucapkan Pangeran Hamlet sebelum sosok arwah muncul didepan ia dan temannya, Horatio. Sembari berdoa meminta perlindungan, Hamlet memberanikan diri untuk mengikuti sosok tersebut. Sosok yang sangat mirip dengan mendiang ayahnya yang tidak lama meninggal, membuat sang pangeran ingin mengikutinya.

“Kemana kau akan membawaku? Bicaralah, aku takkan pergi lebih jauh lagi!” ucap Hamlet.

Baca Juga: Penyair Sapardi Djoko Damono Tutup Usia

Arwah tersebut mengatakan jika waktunya menuju bara api penuh siksaan hampir tiba. Lanjut ceritanya, arwah tersebut meminta Hamlet untuk membalaskan dendam.

“Aku adalah ayahmu. Balaskan dendam pada kejahatan yang mengakibatkan terjadinya pembunuhan yang tak wajar,” jelas sang arwah.

Hamlet merasa kebingungan dengan pembunuhan yang dimaksud.

“Ceritanya dimulai ketika seekor ular menggigitku, lalu seluruh rakyat Denmark memercayai kebohongan itu. Ular yang merenggut nyawa ayahmu adalah ia yang memakai mahkota sekarang,” lanjur sang arwah.

Hamlet mulai tersadar bahwa orang yang memakai mahkota sekarang adalah paman nya, Raja Claudius. Ia berdoa pada seluruh arwah, mengenai apa yang harus ia lakukan. Menjadi jahat? Hal tersebut yang terbesit dalam pikirannya.

Halaman:

Editor: Fauzian Ahmad


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x