Kursi kamar tamu yang dicakar-cakar kucing, lukisan Bali yang miring lagi begitu diluruskan, buku-buku yang bertebaran (Jangan diatur!), meja makan rotan yang sudah bosan politur, tempat sepatu yang penuh bekas bungkus plastik, lemari es yang dengan sabar bertahan belasan tahun, cangkir kopi dan mangkuk untuk sarapan bubur, jam dinding yang detaknya tak kedengaran, kasur, bantal, guling, seprei, pesawat telepon di dekat tempat tidur, telepon selular yang biasanya aku bawa kemana-mana: semua masih akan bersamamu, sayang padamu.
4. Hatiku Selembar Daun
Hatiku Selembar daun, melayang di rumput
Nanti dulu, biarkan aku sejenak terbaring di sini; ada yang masih ingin kupandang, yang selama ini senantiasa luput
Sesaat adalah abadi sebelum kausapu tamanmu setiap pagi
5. Yang Fana Adalah Waktu
Yang fana adalah waktu. Kita abadi memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga sampai pada suatu hari
Kita lupa untuk apa
"Tapi, yang fana adalah waktu bukan?" tanyamu
Kita abadi