Puisi-puisi Sapardi Djoko yang Tumbuh Subur di Pikiran Pembaca

- 19 Juli 2020, 13:51 WIB
Sapardi Djoko Damono. *@damonosapardi
Sapardi Djoko Damono. *@damonosapardi /@damonosapardi/

Kursi kamar tamu yang dicakar-cakar kucing, lukisan Bali yang miring lagi begitu diluruskan, buku-buku yang bertebaran (Jangan diatur!), meja makan rotan yang sudah bosan politur, tempat sepatu yang penuh bekas bungkus plastik, lemari es yang dengan sabar bertahan belasan tahun, cangkir kopi dan mangkuk untuk sarapan bubur, jam dinding yang detaknya tak kedengaran, kasur, bantal, guling, seprei, pesawat telepon di dekat tempat tidur, telepon selular yang biasanya aku bawa kemana-mana: semua masih akan bersamamu, sayang padamu.

4. Hatiku Selembar Daun

Hatiku Selembar daun, melayang di rumput

Nanti dulu, biarkan aku sejenak terbaring di sini; ada yang masih ingin kupandang, yang selama ini senantiasa luput

Sesaat adalah abadi sebelum kausapu tamanmu setiap pagi

5. Yang Fana Adalah Waktu

Yang fana adalah waktu. Kita abadi memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga sampai pada suatu hari

Kita lupa untuk apa

"Tapi, yang fana adalah waktu bukan?" tanyamu

Kita abadi

Halaman:

Editor: Alvin Aditya Saputra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x