Ini Saran dr. Aisyah Dahlan Mengenai Pola Asuh Anak untuk Mencetak Generasi Hebat

18 Desember 2021, 19:10 WIB
Ilustrasi| Saran dr. Aisyah Dahlan Mengenai Pola Asuh Anak untuk Mencetak Generasi Hebat /Pixabay/

HALOYOUTH – Untuk mencetak generasi hebat diperlukan persiapan yang cukup. Ada banyak aspek yang perlu dipersiapkan, salah satunya tentang pola asuh anak.

Pola asuh yang positif adalah pola asuh yang mengedepankan rasa kasih sayang terhadap anak, bukan dengan kekerasan.

Generasi hebat berarti generasi yang memiliki mutu yang baik dalam semua aspek kehidupan.

Polah asuh yang positif bisa membuat seorang anak nyaman bercerita apa saja pada orang tuanya. Sehingga arus komunikasi yang terjalin lancar dan sehat.

“Dalam pola asuh ini, orang tua menjadi tempat bercerita bagi anak. Nah, tempat bercerita di sini, tentu bukan hanya tempat cerita yang asyik-asyik aja, tapi cerita yang dia sedihkan, dia takutkan, dia khawatirkan, jadi anak-anak tidak takut mengutarakan keinginan dan permasalahannya kepada orang tua,” kata dr Aisyah Dahlan seperti dilansir Haloyouth.com dari kanal YouTube dr. Asiyah Dahlan

Baca Juga: dr. Aisyah Dahlan: Tes untuk Ketahui Gaya Belajar Anak, Cek Disini

dr. Aisyah Dahlan menceritakan bahwa salah satu hal yang menyebabkan penyimpangan perilaku anak disebabkan oleh pola asuh yang kurang tepat.

“Salah satunya adalah faktor pola asuh, kenapa anak-anak melakukan penyimpangan,” kata dr Aisyah Dahlan.

Dalam otak manusia terdapat 100 milyar neuron. Penyimpanan memori dan data pada anak-anak saat ini tinggi jumlahnya.

“Jadi kalau mau lihat canggihnya otak-otak generasi yang akan datang, lihat aja karyanya,” kata dr Aisyah Dahlan.

Data-data yang diperoleh sejak kecil, kemudian saling terhubung dan akhirnya menjadi memori. Seorang anak akan menangkap kebiasaan yang dilakukan oleh ayah dan ibunya.

“Dia lihat bapak ibunya apakah ngomong lembut, maka terjadi sambungan. Anak-anak denger bapak ibunya bertengkar, maka hati-hati menjadi sambungan, lihat ibunya melotot, tersenyum, terjadi sambungan,” kata dr Aisyah Dahlan.

Baca Juga: Mata Lelah Saat Bekerja Depan Komputer? Begini Solusi Jitu Atasi Masalahnya Menurut dr. Zaidul Akbar

Apapun yang dilihat, didengar, diucapkan, dan dirasakan. Nanti akan menjadi sambungan kemudian membentuk ingatan atau memori.

Meskipun dunia terus mengalami perkembangan dan teknologi meningkat, seorang anak akan menjadi generasi yang hebat jika sedari dini sudah ditanamkan prinsip-prinsip sebagai pedoman untuk hidupnya dimasa yang akan datang.

“Mengajarkan dan membantu anak untuk mengaji dan mengkaji apa yang Allah mau, tadabbur quran karena itu nanti dimasukan ke otak bagian depan, sehingga anak-anak punya memori-memori prinsip dalam kehidupan, sehingga saat teknologi berkembang pesat sekalipun jika memiliki prinsip-prinsip kehidupan, Insyaa Allah akan aman dan selamat dunia akhirat,” kata dr. Aisyah Dahlan.

Dalam pola pengasuhan anak, ayah dan ibu memiliki peran masing-masing.

Seorang ayah berperan sebagai penanggung jawab visi pendidikan. Sedangkan ibu sebagai pelaksana harian.

dr Aisyah Dahlan juga menyampaikan gaya populer komunikasi yang menimbulkan ketidaknyamanan yang bersumber dari Psikolog Elly Risman, seperti menghindari kata-kata menyalahkan, meremehkan, membandingkan, melabeli, mengancam, menyudutkan, hingga menyindir.

Baca Juga: Covid-19 Omicron Mulai Masuk Ke Indonesia, Begini Cara Mencegahnya Menurut dr. Zaidul Akbar

Pola asuh yang baik juga berkaitan dengan kebahagiaan seorang anak dan kedua orang tua.

“Sebelumnya kita harus mengetahui bahwa pada bagian otak ada kalenjar pituitery yaitu hormon bahagia, cinta, dan kasih sayang. Cara mengeluarkan hormon ini adalah dengan tersenyum, jadi ayah bunda kalau bingung, ah banyak banget teori-teori parenting, gimana yah supaya anak seneng, saya seneng, gampang bun, tinggal senyum aja,” kata dr Aisyah Dahlan.

Senyum itu menular, ketika orang tua tersenyum maka anak juga tersenyum. Dan hormon pada kalenjar pituitery anak keluar.***

Editor: Muhammad Jejen

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler