Pandemi Covid-19: antara Musibah dan Berkah

18 Juli 2020, 13:05 WIB
Ilustrasi pandemi Covid-19 /PR Bogor/

HALOYOUTH - Masuknya  virus corona hampir di semua negara termasuk Indonesia menimbulkan berbagai macam dampak. 

Mulai dari menurunnya ekonomi, meningkatnya korban PHK, hingga angka kematian. Berbagai negara terus berjuang menangani corona hingga saat ini.

Meskipun beberapa wilayah di Indonesia menerapkan kebijakan new normal, faktanya Indonesia masih menduduki peringkat pertama di ASEAN.

Baca Juga: Sebanyak 36 Orang Ditemukan Tewas Akibat Banjir Bandang Luwu

(Data Korban Virus Corona, Kamis, 17 Juli 2020) 

Indonesia melaporkan 1.574 infeksi baru sehingga total menjadi 81.668. Angka kematian naik menjadi 3.873, pemulihan menjadi 40.345.

Filipina kasus melonjak menjadi 61.266 pasca melaporkan 2.498 kasus baru selama 24 jam.
Setidaknya 1.643 orang meninggal sejak corona masuk lima bulan lalu di negara tersebut.

Thailand mengkonfirmasi empat kasus baru corona selama 24 jam terakhir, sehingga jumlah total infeksi menjadi 3.236 orang. Angka pemulihan mencapai 3.095, sedangkan angka kematian mencapai 58 orang.

Singapura mencatat 248 kasus baru sehingga menjadi 47.126 orang.

Malaysia tiga kasus menjadi total 8.737 orang. Pemulihan negara tersebut mencapai 8.538 orang setelah 12 pasien lebih banyak keluar dari rumah sakit. Sedangkan angka kematian tetap di 122 orang.

Baca Juga: Bayi Kembar Siam Berhasil Dipisahkan Setelah Libatkan 100 Dokter

Kamboja membenarkan satu kasus baru dari virus corona, sehingga menjadi 166 orang.

Sementara itu, belum ada laporan infeksi baru atau kematian di Vietnam, Brunei Darussalam, Laos dan Myanmar, Lansir kantor berita Anadolu pada 16 Juli 2020.

Pandemi menyebabkan meningkatnya angka PHK khususnya di Indonesia. Beberapa perusahaan terpaksa harus merumahkan karyawannya.

Mikro virus ini memancing respon beragam dari masyarakat.

“Mohon maaf buat teman-teman bila status Whatsapp saya penuh dengan iklan jualan karena harus bantu ekonomi keluarga, suami di rumahkan entah sampai kapan, saya juga harus bantu adik dan orangtua”, ujar seorang wanita.

Pandemi ini ternyata menimbulkan dampak luar biasa, menjadikan yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Bisa jadi musibah, tapi juga sebaliknya bisa jadi berkah. Musibah bagi mereka yang harus kehilangan pekerjaan, kehilangan omset hingga kehilangan orang tercinta.

Berkah bagi mereka yang mampu melihat sebagai peluang, kebanjiran order hingga meminta customer-nya bersabar.

“Mohon bersabar untuk para customer karena masker kami handmade jadi butuh waktu tidak sebentar untuk membuatnya," ujar Riska salah satu pembuat masker dalam wall Facebooknya.

Baca Juga: Alasan Kartun ‘Rick and Morty’ Digilai Milenial Berbagai Belahan Dunia

Riska mengaku sejak covid-19  masuk ke Indonesia, ia kebanjiran order.

Biasanya ia hanya memproduksi benda-benda unik hasil jahitan tangan, tapi kini dia juga memproduksi masker cantik bersama putrinya.

Apapun bentuk ujian kehidupan, kita tak bisa menyalahkan, karena semakin menyalahkan tanpa memikirkan solusi justru akan membebani diri sendiri.

Ujian yang menimpa siapapun adalah sebuah keniscayaan, tidak ada manusia hidup tanpa ujian.

Bagaimana kita memandang ujian akan menentukan pengambilan sikap. Musibah adalah bagian dari ujian begitupun dengan berkah.

Musibah akan berlalu, berkah pun bias menghilang bila Sang Kuasa Menghendaki. 

Apapun ketentuan-Nya yakinlah itu terbaik bagi kita, karena bisa jadi kita tidak menyukai sesuatu padahal itu baik bagi kita, dan bisa jadi kita menyukai sesuatu padahal itu buruk bagi kita. Sungguh 'Dia Mengetahui' sedangkan kita tidak mengetahui. ***

Editor: Alvin Aditya Saputra

Tags

Terkini

Terpopuler